42.

382 74 21
                                    

Setelah mendapat persetujuan dari Taehyung dan Jisoo, Junho mulai mendapatkan konsultasi dari psikolog kepolisian. Seorang perempuan paruh baya sebut saja Ibu Min akan datang setiap 2 kali seminggu. Tidak hanya mengumpulkan bukti dari Junho, dirinya juga sekaligus membantu Junho untuk lepas dari traumanya.

Jisoo selalu menemani Junho ketika sedang konsultasi. Ibu Min mengulik bukti dengan cara mendengarkan Junho bercerita, bahkan dengn cara bermain juga. Terkadang adik-adiknya juga ikut bermain bersama ketika sedang sesi konsultasi. Kata Ibu Min, adik-adiknya yang ikut bermain bisa mempercepat Junho untuk mengurangi traumanya.

Sudah sebulan Ibu Min hadir di tengah keluarga Kim dan sampailah hari ini. Hari terakhir tahap konsultasi dan pengumpulan bukti. Junho sangat sedih ketika Ibu Min berpamitan. Baginya Ibu Min sudah seperti temannya yang sangat nyaman untuk diajak bercerita. Bahkan Ibu Min sempat menandatangani gips miliknya minggu lalu sebelum dilepas.

“Pamitan dulu sama Ibu Min,” Taehyung membujuk Junho agar tidak bersembunyi di belakangnya.

“Ibu pamit dulu ya, Junho.”

Ngghh!” Junho mengeratkan pelukannya pada perut Taehyung.

“Maaf, Bu. Sepertinya Junho agak sedikit badmood.” ucap Taehyung yang masih berusaha membujuk Junho untuk berpamitan.

“Bubu, au ulang ya?” tanya Haneul tiba-tiba.

Ibu Min mensejajarkan badannya seperti Haneul. “Iya, Ibu mau pulang dulu, ya. Haneul sama Jinho gak boleh sering berantem lho,” 

“Adek uka igit-igit!”

“Tapi jangan digigit balik dong,” ingatnya dan Haneul hanya memamerkan senyuman.

“Besok Ibu masih main ke sini, kan?” tanya Junho dari balik punggung Taehyung.

“Maaf ya, sayang. Tapi Ibu janji bakalan ke sini lagi lihat kalian,” ucapan Ibu Min membuat Junho sedih. “Kalau gak, Junho sama adek bisa datang ke kantor Ibu. Nanti Ibu ajak jalan-jalan keliling di sana.”

“Beneran?”

“Iya, Ibu janji.”

Dengan janji tadi, Junho akhirnya mau menampakkan dirinya lagi. Memeluk Ibu Min yang akan pulang sebentar lagi. Sebelum pulang, Ibu Min sempat memberikan boneka beruang kecil untuk ketiga anak Taehyung dan Jisoo sebagai hadiah perpisahan.

“Ibu Min, kami berterima kasih sekali sudah dibantu sampai sekarang,” ucap Jisoo tulus.

“Itu sudah tugas saya, Bu. Semoga besok semuanya bisa berjalan lancar.”

“Saya harap juga begitu. Terima kasih sekali lagi,” tambah Taehyung seraya menjabat tangan Ibu Min.

“Baik, Pak. Sepertinya ini sudah saatnya saya pulang, sampai bertemu lusa di persidangan.”

Mereka semua mengantar Ibu Min hingga ke teras. Tidak lupa duo kecil melambaikan tangannya pada Ibu Min sebelum masuk ke dalam mobil. Bagaimana dengan Junho? Dirinya memilih menyembunyikan wajahnya pada leher Taehyung yang menggendongnya.

.
.
🌼🌼🌼
.
.

“Ayah, gendong.”

Malam menjelang persidangan, Taehyung memilih untuk bersama sang anak seharian. Junho sengaja tidak diberitahukan apapun masalah persidangan mengenai penculikan dan kecelakaannya kemarin. Taehyung menggendong Junho menuju teras belakang. 

“Kamu ini udah gede minta gendong mulu,” Taehyung menepuk pelan pantat Junho.

“Kangen Ayah.”

“Ayah kan di sini,” Taehyung masih menepuk pantat Junho agar cepat tidur.

ENCHANTÉ [Nice To Meet You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang