16

501 43 20
                                    

Sakura mengggigit bibir bawahnya saat lagi-lagi ia mendapat kan pesan dari nomor tak dikenal. Sudah seminggu ia menerima foto-foto Naruto yang bersama Hinata ataupun Tenten secara berkala. Sudah hampir seminggu ia di Okinawa dan selama itu jugalah pesan itu masuk. Sakura jadi meragukan keputusan nya untuk pulang. Apa lebih baik ia tetap menjauh? Naruto juga pasti sudah muak dengan tingkah tak tau dirinya kan? Apa ini adalah salah satu alasan yang akan Sakura gunakan untuk melepaskan Naruto agar bebas? Mau bagaimanapun Sakura tau kalau Naruto menyukai Hinata sejak dulu, melepasnya pasti bukan hal yang sulit.

Sakura menunduk, jika Naruto bisa berlapang dada melepaskannya untuk Sasuke seharusnya ia juga berlaku yang sama untuk Naruto kan?

Tapi kenapa rasa ya ia tak rela, kenapa saat ia mulai ingin memperbaiki rumah tangganya Hinata justru datang? Ah, Sakura menggeleng, mengusir pikiran nya itu. Kenapa juga ia harus menyalahkan Hinata kan? Hinata bisa hadir diantara ia dan Naruto karena ia lah yang memberi celah. Jika dipikir-pikir juga, keretakan rumah tangga ini juga diawali dengan tingkah dan sumpahnya yang ingin membuat Naruto menderita.

Sakura menunduk saat kesadaran itu sampai ke hatinya. Yah.. Jika ada orang yang wajib disalahkan dalam perpisahan ini pastilah itu dirinya. Manusia tak tau diri yang tak tau di bantu.

Ddrrt

Sakura tersentak dari pikirannya saat mendapat pesan masuk. Perempuan itu langsung tersenyum lebar saat mendapati pesan Hanare.

[Nyonya tenang lah disana, nikmati liburannya dengan baik. Tuan Naruto sudah mengetahui kabar anda melalui tuan Kizhashi sedangkan Tuan besar dan Nyonya Kushina juga suda diberi tau oleh tuan Naruto kalau anda sedang berlibur menyambut tahun baru di Okinawa]

Sakura meremas ponselnya, perasaan sedih tiba-tiba hinggap dihatinya. Bahkan setelah pertengkaran dan makiannya pada Naruto dan keluarganya, Laki-laki itu masih mau melindungi namanya didepan keluarga Namikaze. Berlibur? Ck, kenapa Naruto tak jujur saja pada keluarganya kalau ia kabur dari rumah? Kenapa Naruto selalu melindungi namanya? Kenapa Naruto selalu seperti itu, kenapa Naruto  selalu menjadi tamengnya, bukan kah akan lebih baik keluarga Namikaze mengetahui kelakuannya dan membencinya? Sungguh, Sakura memang pantas untuk dibenci.

" Sakura"

Sakura menyembunyikan ponselnya dibalik punggung, ia lalu menoleh kearah pintu kamarnya yang menampilkan ibunya disana.

"Ada apa bu? "

"Kau menangis? " Tanya Mebuki melangkah masuk, mengeleus rambut panjang Sakura lembut.

" Tidak"

"Kenapa? Ceritalah pada ibu jika ada hal yang menganggu pikiranmu. Kau semakin kurus karena terus mengurung diri" Kata Mebuki iba.

Sakura tersenyum, "Aku tak apa bu, sungguh... Aku hanya sedikit kurang enak badan akhir-akhir ini, mungkin karena salju sudah mulai turun"

"Benarkah? Jika kondisimu tak membaik, ibu akan meminta ayahmu memariksa mu lebih lanjut. Sekalipun ayahmu tak pernah benar-benar menjadi dokter tapi ia pernah menjadi Co-ass kok selama pendidikan nya dulu.. Yah setidaknya sebelum menjadi boss yang suka mengatur dan menyebalkan seperti sekarang"

Sakura tertawa, merasa geli dengan tingkah ibunya yang mencoba meyakinkan dirinya. Padahal Sakura jelas tau bagaimana kemampuan ayahnya. " Aku sungguh tak apa bu, aku juga sudah meminum obat lambungkan tadi, aku hanya menunggu tubuhku membaik"

"Kau terus mengatakan hal yang sama tiap harinya, namun ditiap hari yang sama aku selalu mendapatimu hampir pingsan karena asam lambungmu yang sama pula. "

"Maaf kan aku, bu. " Sakura tampak begitu menyesal. Terhitang tiga hari belakangan ia memang sedang tak sehat. Sakura menyesal karena selalu mengabaikan kesehatan nya akhir-akhir ini.

competition -NarusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang