Kondisi Naruto memburuk.
Setidaknya hanya kata itulah yang Karin pahami saat pagi-pagi sekali Tsunade keluar dari ruang rawat intensif Naruto. Karin tak begitu mengerti apa yang dikatakan Tsunade pada mereka tapi satu hal yang pasti, Naruto harus segera sadar jika tak ingin kembali koma untuk waktu yang lama. Jantung nya benar-benar bermasalah. Tsunade sudah memutuskan operasi dalam waktu dekat jika Naruto bisa lewat dari masa kritisnya sekarang.
Tapi.. Bagaimana? Bagaimana cara membangunkan Naruto yang seperti nya pun enggan untuk bangun.
"Saya rasa, kehadiran nyonya Sakura akan sangat membantu" Kata Tenten pagi itu. Sekretaris kepercayaan Naruto itu datang bersama Shikamaru. Sekalipun mereka sedang libur untuk pergantian tahun baru nanti malam juga kesibukan luar kantor sebagai pengganti Naruto yang sangat menyibukkan tapi tampaknya mereka tetap tak ingin melewatkan kondisi Naruto sedikit pun.
"Aku rasa juga begitu" Obito menyambung. " Siapa yang tau ikatan mereka membuat Tuan Muda mau bangun. Ini terdengar berlebihan tapi bukan satu dua orang yang sadar dari masa kritis karena mendapatkan kan bantuan dari orang terkasihnya kan? "
"Kalian terlalu termakan drama romansa, " Kakashi yang kebetulan datang bersama Minato menyela. " Mau bagaimana pun seharusnya kita tetap merahasiakan apa yang harus kita rahasiakan sesuai permintaan Tuan Muda"
"Sekalipun Naruto mati hari ini? " Shikamaru menaikkan alisnya, menatap semua orang terutama Karin. Si pintar Nara itu tampaknya tau sesuatu tentang apa yang disembunyikan Karin.
"Kondisi Naruto kian memburuk, Sakura harus tau itu sebelum ia pulang dengan penuh penyesalan" Tambah Shikamaru tanpa segan.
Semua orang diam. Namun mereka mulai membenarkan apa yang dikatakan Shikamaru. Yah.. Sekalipun yang benar-benar mengerti hubungan Naruto dan Sakura hanyalah Tenten, Shikamaru dan Karin. Tapi.. Rasanya itu sudah cukup. Biarlah mereka yang lain menganggap kalau Sakura memanglah istri yang begitu dicintai suaminya.
"Sejujurnya, aku sudah menghubungi Sakura tadi malam. Tapi nomornya tak aktif. Begitupun dengan Kizashi dan juga Mebuki. " Kushina membuka suara, menatap semua orang kepercayaan nya dengan sedih.
Shikamaru dan Tenten melirik kearah Karin. Seolah paham Karin membuang mukanya. Yah.. Sepertinya ia harus merelakan egonya saat ini.
Ia.. Harus menghubungi Sasuke untuk membawa Sakura pulang.
————
Sakura mendapat perawatan dirumah karena kondisi tubuhnya yang terus turun karena morning sickness nya yang berlebihan, hal itu membuat tak hanya Sakura tapi juga orang tuanya panik sampai tak memperdulikan banyak hal. Apalagi mereka hampir kehilangan calon cucu mereka saat Sakura mengalami kram tadi malam. Seperti nya stres benar-benar mempengaruhi kehamilan Sakura saat ini.
Maka, kedua orang tua Sakura memutuskan untuk menjauhkan Sakura dari apapun yang membebani pikirannya. Mereka semua tak mengaktifkan ponsel agar bisa merawat Sakura dengan lebih tenang. Tapi.. Kehadiran Sasuke yang tak tau sopan santun membuat keluarga Haruno itu jengkel luar biasa.
"Sakura! " Sasuke masuk ke kamar Sakura sambil mendorong seorang pelayanan yang tadi mengejarnya.
"Tidakkah kau tau sopan santun Uchiha Sasuke"
Sasuke mengabaikan ayah Sakura itu, kini terfokusnya pada perempuan merah muda yang menatapnya bingung. " Ada apa Sasuke? "
"Naruto koma, kita harus ke Tokyo sekarang! "
Itu adalah alasan kenapa Sakura sekarang disini. Perempuan itu menangis satu harian. Wajahnya yang kuyuh membuat siapapun merasa iba. Apalagi saat mereka juga mengetahui kondisi Sakura yang juga memprihatinkan. Bahkan Ksuhina sampai pingsan saat melihat menantunya mengalami pendarahan hebat beberapa menit setelah sampai. Yah.. Reaksi yang wajar saat mereka hampir kehilangan calon cucu mereka saat mereka baru saja mengetahui nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
competition -Narusaku
FanfictionHanya karena tak mau kalah dari Sasuke, Naruto menerima perjodohan orang tuanya dengan Sakura sekalipun ia tau kalau saat itu Sakura dan Sasuke sudah menjalin hubungan yang serius. Semua karakter milik Masashi Kishimoto