23

638 61 9
                                    

Sakura bedrest total selama seminggu penuh dan selama seminggu itu juga hubungannya dengan Naruto membaik—atau yah, walaupun tak terlalu baik tapi setidaknya mereka sudah membatalkan niatan untuk bercerai saat ini.

"Mau mangga?"

Sakura mengangguk, ia menerima piring kecil yang penuh dengan potongan buah mangga manis yang sudah di siapkan Naruto. "Terima kasih"

Naruto mengangguk, laki-laki itu lalu mengambil apel yang ada di nakas kamar mereka dan menggigitnya langsung.

"Ibu bilang mau berkunjung besok pagi" Kata Naruto sambil membaca pesan yang ibunya kirimkan.

Sakura mengangguk, perempuan hamil muda itu tak terlalu fokus pada apa yang disampaikan Naruto karena sekarang fokusnya hanya pada apel yang Naruto makan. Ntah mengapa dimatanya buah berkulit merah itu terlihat begitu segar.

"Kebetulan besok aku harus ke kantor, apa tak apa aku pergi? " Tanya Naruto yang tak mendapatkan jawaban.

"Sakura? " Naruto menoleh, menatap istri nya itu bingung. Apa yang sebenarnya di lihat oleh Sakura? Tanya nya bingung.

"Sakura" Panggilnya sekali lagi.

"Hm" Seolah tersadar akan sesuatu, Sakura terlihat begitu gelagapan. " Ada apa? "

"Kau melamunkan apa?"

Sakura menggeleng, kembali memakan mangganya dengan mata yang masih curi-curi pandang pada apel Naruto yang sudah tinggal setengah.

Naruto mencoba mengabaikannya tapi rasanya Kepala nya seperti di bolongin oleh tatapan Sakura yang terus mengarah padanya. Naruto berdehem, ikut melirik kemana tatapan Sakura, sebelum senyumnya mengembang.

"Kau ingin apel juga? "

"Hah? " Sakura agak terlonjak terkejut sebelum akhirnya semu merah muncul di pipinya yang kini semakin tirus.

"Kenapa tak bilang? "

"N-naruto"

Naruto menyodorkan apelnya kedepan Sakura, menaikkan alisnya seolah menyuruh Sakura segera menggigit buah merah yang sejak tadi menjadi perhatian nya itu.

"Apa boleh? " Tanya Sakura ragu-ragu.

"Kenapa tak boleh? " Naruto balik bertanya, "lagian aku tak ingin bayi memiliki air liur yang menetes saat lahir nantinya"

Sakura menahan sudut bibirnya yang berkedut ingin tersenyum. " Tapi itu milikmu"

"Memangnya kenapa? Bukan kah seminggu terakhir kita juga sering berbagi makanan? " Tanya Naruto yang membuat Sakura menunduk, mengingat kalau seminggu setelah berbaikan ia selalu makan makanan yang Naruto miliki. Ntah lah, Sakura pun tak tau apa sebabnya yang pasti ia baru akan berselera makan jika itu bekas Naruto atau pun memang milik Naruto.

"Itu berbeda"

"Apanya lagi yang berbeda? " Tanya Naruto bingung.

"Itu karena aku memang mual jika tak makan milikmu, tapi.. Kali ini aku hanya tiba-tiba bersikap kekanakan. Ah, sudah lah. Sampai kapan aku terus menganggu makananmu, "

"Memang nya kenapa? Itu kan maunya bayi"

"Tapi itu milikmu"

Menghela napas kesal, Naruto akhirnya menggigit buah apel ditangannya yang membuat Sakura menatapnya kecewa. Bukan kah buah itu untuk nya?

"Kemari" Naruto menarik lembut leher Sakura agar mendekati wajahnya. Lagi, Naruto menggigit apelnya tapi kali ini ia tak mengunyah nya, laki-laki itu menahan apel gigitannya dibibir sebelum mengarahkannya ke bibir Sakura. Mengoper apel itu begitu saja.

competition -NarusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang