#9 Wedding Dress

2.1K 142 11
                                    

Eungi tertegun mendengar ucapan Maroo. Pria itu bahkan tersenyum setelah sebelumnya bersikap begitu dingin dan nyaris tanpa ekspresi.

"Sekarang Seo Eungi adalah kekasih Kang Maroo. Bagaimana kedengarannya? Kau suka?" Maroo bangun dari tidurnya.

Ia duduk dan menatap wajah Eungi dalam-dalam. Sebelah tangannya bergerak dan menyelipkan beberapa helai rambut Eungi ke belakang telinga.Wanita itu mengangkat wajahnya, ia masih kebingungan dengan sikap Maroo yang tiba-tiba menjadi begitu manis.

Apa terjadi keajaiban dan Maroo mengingat semuanya? Pikir Eungi.

"Kenapa diam? Kau tidak suka?" goda Maroo.

Eungi masih belum menjawab meski matanya telah berbinar cerah penuh ketakjuban dan rasa tak percaya.Maroo menggenggam tangan kanan Eungi lantas meletakkannya tepat di atas dadanya.

"Di sini, tempat ini mengatakan jika aku mengenalmu," bisik Maroo.

Eungi berkaca-kaca dan airmatanya jatuh tanpa terduga.Maroo segera mengusap pipinya yang basah. Ia memeluk Eungi penuh ketenangan sembari membelai lembut punggungnya.

"Sebelum bertemu denganmu, aku sama sekali tidak tertarik dengan masa laluku. Semua bekas luka itu pasti membawa kenangan buruk, tapi apa yang harus aku lakukan saat kau adalah bagian darinya? Aku mulai bertanya bagaimana Seo Eungi dalam hidupku dulu... seperti apa aku mencintainya dan seperti apa ia mencintaiku... belum Eungi... aku belum mengingat semuanya... tapi..." ucapan Maroo terhenti, ia melepaskan pelukannya dan menatap netra Eungi dalam."hatiku sudah merindukanmu...." Maroo menyandarkan keningnya di atas kening Eungi.

"Bagaimana ini... aku melihatmu dimanapun... kau berada dimanapun... apa yang sudah kau lakukan padaku Eungi? Sekarang bagaimana kau akan bertanggungjawab?"

"Aku akan membuatmu mengingatnya!" Eungi mencondongkan wajahnya dan melumat bibir Maroo dengan mulutnya. Kedua tangannya memegangi pipi Maroo sementara mereka saling memagut dalam rindu.

~oOo~

"Pulanglah! Eunsuk sendirian, lagipula aku sudah baik-baik saja!" ucap Maroo.

Ia mengantar Eungi ke depan pintu."Seberapa banyak yang kau ingat Maroo?" tanya Eungi penasaran. Ia masih tak rela untuk melepaskan tangan Maroo dari genggamannya. Sebagian dari dirinya takut jika ini hanya mimpi.

Ia cemas Maroo akan menghilang saat ia berbalik.Maroo tersenyum, "Apa kau benar-benar penasaran?" tanyanya sok misterius.

"Hmm..." Eungi mengangguk, matanya menatap tajam.

"Sebuah jembatan dengan istana besar di belakangnya. Seorang wanita dengan gaun putih dan blazer merah muda. Wajahnya memakai riasan, bibirnya dipulas lipstick. Namanya Eungi,"

Maroo berhenti sejenak. Ia menunduk seraya tersenyum menatap tangan Eungi yang mengerati genggamannya.

"Selain itu?" Eungi tak melepaskan tatapannya dari wajah tampan Maroo barang sedetikpun.

"Sebuah ciuman yang panjang seperti yang kita lakukan tadi," lanjut Maroo membuat Eungi sedikit tersipu mau.

"Aomori," ucapnya.

"Aomori?"

"Tempat kencan pertama kita," seru Eungi, ia tersenyum bahagia.

"Aku tidak perduli kau akan mengingat semuanya atau tidak. Meskipun ingatanmu hanya terhenti pada titik itu, aku tidak masalah sama sekali. Disukai oleh orang yang kusukai, apa lagi yang kubutuhkan?" Mereka beradu pandang.

NICE GUY FanFic 'After and Before' || Chaeki FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang