Good Husband Not Good Doctor

1.5K 95 10
                                    

Maroo yang terbangun di tengah malam, akhirnya menemukan Eun Gi di dapur. Istrinya itu tengah asyik berbincang dengan Joo Won. Maroo menatap tak nyaman campur heran. Ia berjalan mendekat.

"Kalian tidak tidur? Selarut ini melakukan apa?" tanyanya. Eun Gi menoleh, ia cukup terkejut menemukan Maroo di belakangnya. Dan pikiran konyol itu terlintas tiba-tiba, Maroo mungkin akan menggeretnya masuk ke kamar dengan cemburu. Bukannya merasa cemas, Eun Gi malah akan sangat senang jika Maroo melakukan itu. Jujur saja, meski telah hampir 2 tahun menikah, Maroo jarang sekali menunjukkan kecemburuannya.

Sejauh ini, ia merasa Maroo agak dingin. Mungkin sifatnya memang seperti itu, namun tetap saja. Terakhir kali Maroo mencemburuinya adalah saat ingatannya belum kembali, saat ia melihat Pengacara Park memapahnya naik tangga, di malam Eun Suk akhirnya ditemukan.

Soal pemotretan dengan CN Blue kapan hari, Maroo biasa saja. Ia marah karena Eun Gi keluar rumah seenaknya padahal baru keluar dari Rumah Sakit, bukan karena istrinya mendadak agak genit dan foto bersama pria-pria muda.

Sekali lagi, siapa sih wanita yang tidak suka dicemburui? Eun Gi menginginkannya. Ia ingin tahu, bagaimana Maroo saat cemburu.

Jadi bayangan konyol soal Maroo yang marah-marah itu melintas di benaknya. Sayangnya, Maroo adalah Maroo. Berbanding terbalik dengan yang Eun Gi pikirkan, suaminya itu malah duduk bergabung dengannya dan Joo Won.

"Kenapa belum tidur?" Maroo sekali lagi bertanya, kali ini fokus matanya menumbuk wajah Eun Gi. Eun Gi tidak menjawab, ia cukup terkejut dan malah terlihat kecewa oleh sikap Maroo yang anteng-anteng saja.

"Kau terbangun karena kelaparan juga, Hyung?" tanya Joo Won polos dan agak sok tahu.

Maroo menatap bingung.

Lapar? Ah, apa kedua makhluk penghuni dapur ini sedang sama-sama kelaparan? Pikir Maroo cepat.

Ia menatap ke Eun Gi yang menatapnya seolah mengharapkan sesuatu.

"Kenapa melihatku seperti itu?" tanya Maroo heran.

Eun Gi tidak menjawab, ia mendesah kecewa. Suami macam apa yang tidak cemburu melihat istrinya berduaan dengan pria lain saat ia sedang tidur? Hanya Maroo! Satu-satunya suami itu hanyalah Maroo.

"Kenapa wajahmu ditekuk seperti itu?" tanya Maroo lagi. Eun Gi menggeleng kali ini. Ia bangun dari kursi dengan cepat.

"Aku mau tidur," ucapnya seraya melenggang pergi begitu saja, meninggalkan Joo Won dan Maroo yang mendadak gagal paham.

"Kenapa Nuuna terlihat marah ya? Tadi ia terlihat ceria saat melihat foto-foto bayi di kameraku. Apa nasi gorengku tidak enak ya?" Joo Won mencicip sedikit sisa nasi goreng buatannya di wajan.

"Enak kok! Malah sebuah mahakarya!" Joo Won menggaruk kepalanya bingung.

"Kau mau mencicipinya Hyung?" Ia dengan penuh semangat menyodorkan wajan di tangannya ke hadapan Maroo yang dengan spontan bergerak mundur.

"Tidak! Aku mau tidur lagi!" Maroo menggeleng aneh. Ia bergegas pergi meninggalkan Joo Won yang sibuk menggumamkan, "Ini Mahakarya... Ini Mahakarya...." seraya menghabiskan sisa nasi gorengnya di wajan.

Maroo kembali ke dalam kamar dan merebah di sisi Eun Gi yang masih berkedap-kedip belum bisa tidur.

"Kau kenapa lagi?" tanya Maroo agak malas. Ia menguap lebar dan matanya terasa berat karena ngantuk.

"Tidak! Aku malu menceritakannya!" jawab Eun Gi kesal. Sifat aslinya itu, mau berapa ribu tahun pun tidak akan pernah bisa terkikis sempurna.

"Baiklah! Kalau begitu aku mau tidur, besok pagi... hoooaaam... aku harus kembali menjaga pesta adat...." Maroo menarik selimut dan memeluk Eun Gi. Ia menyandarkan kepalanya di dekat bahu Eun Gi lantas memejamkan matanya tanpa dosa. Eun Gi melirik sebal dan mendorong Maroo agak menjauh. Yang didorong diam saja karena memang sudah tidur.

NICE GUY FanFic 'After and Before' || Chaeki FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang