34 - Reuni yang Tak Diinginkan

2.2K 94 29
                                    

Eun Gi menggeliat, ia memiringkan tubuhnya sedikit, ada nyeri yang menghentak di sekitar pinggangnya. Punggungnya terasa kaku dan perutnya benar-benar telah bertambah beratnya dari hari ke hari. Wanita itu menatap wajah suaminya yang masih pulas tertidur di sisinya.

Eungi mendesah tak nyaman sembari mengelus perutnya yang menonjol tak beraturan. Kedua calon buah hatinya sepertinya sedang bertengkar, mereka saling menendang dan tidur dengan posisi berlawanan.

Ada kegusaran di hati pewaris Tae San Group itu.

Ia bangun dan bergegas menuju kamar mandi. Akhir-akhir ini ia jadi sering buang air kecil. Menurut Ma Roo itu adalah hal wajar sebab berat kedua bayinya pasti menekan kandung kemih Eun Gi dan membuatnya harus rela bolak-balik ke kamar mandi di jam-jam tak terduga.

Sekembalinya dari kamar mandi (dimana ia harus berjalan dengan pelan dan agak oleng sebab massa tubuhnya sudah naik puluhan kilo), Eun Gi terdiam memandangi cermin rias di sisi ranjang. Ia memandangi tubuhnya yang telah berubah drastis.

Lewat pantulan cermin, diliriknya Ma Roo yang masih asyik bermain di alam tidurnya.

Ia sadar, ada keresahan yang belum ia bagi pada Ma Roo. Terlalu banyak keresahan sebenarnya yang tengah ia pendam sendiri.

Eun Gi mencubit pipinya dengan merengut, ia bisa melihat dengan jelas jika wajahnya terlihat sangat chubby. Dilihatnya juga jemari tangan, kaki dan bentuk tubuhnya yang sudah tak berlengkuk indah.

"Apa yang sedang kau lakukan di sana?" pertanyaan itu mengangetkan Eun Gi tanpa sengaja. Ma Roo rupanya telah bangun dan kini duduk di tepi ranjang sembari memandangnya dengan heran.

Pria berparas tampan itu mengusap matanya karena masih mengantuk.

Eun Gi memandang tajam pada pantulan tubuhnya di atas cermin, tanpa basa-basi ia bertanya pada Ma Roo.

"Kau tidak jijik padaku?" tanyanya membuat Ma Roo tersentak kaget.

"Ha?" kesadaran Ma Roo terkumpul kembali dengan paksa akibat pertanyaan absurd istrinya.

"Apa kau kerasukan hantu dari toilet atau masih setengah tidur?" Ma Roo mengernyit.

"Tubuhku sekarang benar-benar tidak proposional," ucap Eun Gi muram.

Ma Roo mendesah dan tersenyum kecil, ia menggeleng dengan gemas lantas mendekat dan memeluk istrinya dari belakang.

Ma Roo mematut dagunya di atas pundak Eun Gi sementara kedua tangannya hinggap di atas perutnya yang telah sangat besar.

Pria itu memandang pantulan wajah keduanya dengan tenang.

"Bagaimana bisa aku merasa jijik dengan wanita yang tengah mengandung calon anakku?" goda Ma Roo. Eun Gi menoleh dan menatapnya dengan masih tak percaya.

Saat itulah, Ma Roo dengan cepat menumbuk bibir istrinya – mencuri kesempatan. Pria itu lantas tertawa kecil.

Ia memegang kedua pipi Eun Gi yang memang sangat chubby saat ini.

"Aku sudah bosan dengan wanita cantik dan seksi, jadi kau tidak perlu khawatir," ucap Ma Roo santai.

Sayangnya, kalimatnya malah membuat Eun Gi makin merengut. Ia mendorong Ma Roo ke belakang dengan sewot.

"Okay, aku tidak cantik dan seksi lagi!" Eun Gi hendak pergi, tapi dengan cepat tangan Ma Roo menggapai pundaknya dan memeluknya sekali lagi dari belakang.

"Lepaskan!" pinta Eun Gi tak suka.

"Apa kau benar-benar marah? Aku hanya bercanda Nyonya!" bujuk Ma Roo.

NICE GUY FanFic 'After and Before' || Chaeki FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang