#12 Sudden Marriage

2K 125 10
                                    

Maroo menerima sekotak jus yang disodorkan Eungi kepadanya. Wajahnya masih pucat dan tangannya sedikit gemetar.

"Dengan kondisi seperti ini, kau yakin tetap meneruskan perjalanan?" Eungi menatap cemas.

Ia duduk di balik kemudi, menggantikan Maroo untuk menyetir.

Maroo mengangguk serius. Eungi mendengus sebal, "Ckckck... kau keras kepala ya?" ia mengomentari sikap Maroo yang memaksanya melanjutkan perjalanan.

Maroo hanya diam, ia menutup kelopak matanya rapat.

Gadis bodoh! Kau bahkan menungguku selama ini... Seo Eungi, kau benar-benar bodoh!

Maroo membuka matanya di tengah perjalanan dan menatap Eungi dalam. Eungi melirik, merasa tak nyaman dengan cara Maroo menatapnya.

"Kau seperti ingin menelanku saja dengan tatapan itu!" desis Eungi. Maroo tersenyum tipis. Mobil mereka berhenti di tepi pantai, Eungi membuka seatbelt Maroo dan mengajaknya turun.

Mereka bergandengan tangan dengan bertelanjang kaki di atas pasir yang basah. Maroo membiarkan Eungi memimpin langkah kakinya. Pria berusia 38 tahun itu mengamati pemandangan sekitar, kebahagiaan yang terpancar dari wajah Eungi pun tak luput dari perhatiannya.

Maroo ingat betul apa yang terjadi di tempat ini meski ia tak dapat mendefinisikan kenangan apa yang sebenarnya mereka miliki.

Ada dua kenangan, kenangan pertama adalah kenangan paling pahit yang pernah Maroo tahu seumur hidupnya sementara kenangan satunya adalah kenangan yang indah.

Di tempat ini ia pernah mengusir Eungi jauh dan di tempat ini pula, pria malang itu meraih tangannya lagi.

"Suatu malam kau menculikku yang sedang terlelap dan membawaku ke tempat ini. Ini adalah tempat yang menyimpan kenangan indah, tempat kita pertama kali berkencan," ucap Eungi. Maroo menyimak penuh kesungguhan.

Suara deburan ombak, angin yang dawainya berkelisik menerpa wajahnya dan kicauan burung-burung pantai, semuanya terekam jelas di benak Maroo. Ia tersenyum memandangi Eungi.

Syukurlah... kau melupakan semua hal menyedihkan dan mengenangnya sebagai kenangan indah...

Apa kabarmu Seo Eungi? Aku merindukanmu...

Eungi menoleh, ia melirik Maroo yang masih terlihat aneh sejak kejadian di tebing tadi.

"Kau harusnya bercermin dan melihat caramu menatapku! Kau terlihat aneh!" protes Eungi.

Maroo menghentikan langkahnya dan menahan Eungi di sisinya, begitu dekat.

"Kenapa? Kau mengingat sesuatu?" tanya Eungi menyelidik.

Maroo tersenyum, binar matanya memancarkan kerinduan.

Eungi menatap tak paham. Maroo menyibak rambut Eungi yang jatuh menutupi wajahnya ke balik telinga. Jemarinya menangkup wajah Eungi yang tirus dan membawanya lebih dekat.

Jantung Eungi berdebar kencang.

"Aku merindukanmu," bisik Maroo lirih, lantas menempelkan pelan bibirnya di atas bibir Eungi. Menumbuk dan melumatnya dengan penuh cinta. Airmatanya mengalir, ikut membasahi wajah Eungi yang menari di atas wajahnya..

Maroo melepaskan romansa mereka untuk sejenak, matanya masih terpejam. Ia mendesah pelan dengan dahi masih menyandari dahi Eungi.

"Hari ini menikahlah denganku!" desahnya seraya membuka mata, tatapannya tajam dan penuh ketulusan.

Eungi tercekat, ia sudah pernah diminta Maroo untuk menikah namun kalimat 'hari ini' bagaikan sebuah kejutan.

"Hari ini?" Eungi menatap bingung.

NICE GUY FanFic 'After and Before' || Chaeki FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang