[28] - Hoax or Rumor

57 7 1
                                    

guysss. Mon maap ya nanti ke depannya bakal banyak kegiatan begitu2 huhu miannnn😭🙏


...
♡- BARRA GENTLE -♡











Bukankah jika seorang mantan mengajak balikan itu masih menyimpan rasa suka? Rasa cinta? Jika memang benar, maka sudah sepatutnya Jayline, Nadine, Kaina, dan tak luput anggota worcester juga turut bergembira bukan? Tolong yakinkan semua orang bahwa yang dilakukan Barra dan Amora saat ini adalah langkah yang benar.

Berita kembalinya pasangan Barra dan Amora membuat seluruh fakultas psikologi berbisik-bisik. Tak banyak yang menyayangkan sikap Barra. Sehabis dari Shanon, ujung-ujungnya balik ke Amora. Kira-kira begitulah yang membuat telinga Barra cukup terbakar.

Sebelumnya hubungan Barra dan Amora memang agak lowkey, mesra-mesraan di lingkungan kampus juga hanya sesekali. Gimana mau sering, baru pacaran aja udah putus, kira-kira begitulah gunjingan orang-orang jika melihat Amora dan Barra dulu.

Namun saat ini terasa berbeda. Bahkan hubungan mereka kini terdengar sampai fakultas lain yang jauh dari area psikologi. Menggemparkan memang. Sangking gemparnya, kabar itu sampai di telinga Shanon dengan sendirinya. Padahal awal hubungan Barra dan Amora, perempuan itu bahkan tak tahu jika saja tak diceritakan oleh Barra sendiri.

"Seneng deh liat lo berdua balikan bahagia gini. Jagain ya, Kak. Jangan sakitin lagi." Ujar Jayline menasehati pria yang duduk di samping Amora. Kini mereka berkumpul bersama, INI GRUP dengan Worcester, lagi. Bedanya dulu tak ada kehadiran Barra.

"Iyaaaa, mending lu kencengin gih mepetnya ke Gabri. Bri, jangan cuek-cuek gitu lah, aslinya lu demen kan."

Ya, hikmah dari baliknya Barra dengan Amora adalah hubungan Gabri dengan Barra yang perlahan membaik dan seperti sedia kala. Hati turut tenang jika memandang kehidupan rukun warga psikologi ini.

"Nggak usah sok nasihatin gue gitulah, Barr. Mending lo aja banyakin nempel ke Amora, takut ntar terjadi hal yang nggak diinginkan."

Satu batang rokok utuh terlempar ke wajah Gabri. Barra pelakunya.

"Amit-amit kata gue. Ya kan, sayang?" Tanyanya ke Amora yang sibuk menutup telinganya karena merasa geli. Demi Tuhan Barra semenjak kembali bersama dirinya mendadak menjadi manusia alay di muka bumi ini. Amora bahkan bertanya-tanya dikasih makan dan minum apa sama Shanon sampai Barra berubah menjadi sealay dan se-menyebalkan ini.

"Udah deh lo mending diem, Barr. Takut sawan noh pacar lo." Ledek Regis yang sedang membuat tiktok bersama Kaina.

Arsen dan Nadine? Jangan ditanya. Mereka berdua sedang mojok di sofa sudut yang terletak agak jauh dari coffee bar.

"Yaudah gue ngilang nih sama Amora. Yuk sayang." Ajaknya sembari bangkit dari kursi. Tangannya menggandeng Amora mesra. Pun senyuman tak luntur dari wajahnya yang meledek teman-temannya itu.

"Najis, mau kemana lo?" 

"Eh lu mojok masih aja denger ye. Pamit kalo gitu gue, Sen."

Amora yang digenggam dan ditarik dengan lembut itu pun menatap Barra bingung. Beruntung ia masih diberi kesempatan untuk berpamitan dengan yang lain sebelum dirinya benar-benar hilang di bawa Barra Gentle ini.

"Mau kemana sih?" Tanya Amora yang sedikit kesusahan menyusul langkah Barra di depannya. Pasalnya gandengan itu masih belum terlepas, sehingga kesannya Amora seperti sedang ditarik paksa. Entahlah, mungkin langkahnya sekecil siput.

Barra membuka pintu mobilnya sembari melempar senyuman manis ke arah pacarnya, "mau cuddle. Malam minggu enakan di apart aku daripada ikutan kumpul sama monyet-monyet itu."

BARRA GENTLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang