[54] - Four Succeed

18 1 0
                                    

...
♡- BARRA GENTLE -♡







Keempat perempuan cantik-cantik itu sudah tiba di dalam restoran. Restoran yang dipilih pun masih sama seperti restoran yang didatangi beberapa bulan yang lalu. Disana telah hadir Regis dan Gabri. Kedua pria itu duduk berhadapan. Yang satu sibuk mengamati oknum yang makan terlebih dahulu, sedang yang satunya asik menyantap makanan yang baru saja tiba lima menit yang lalu.

"Yaelah kak, kok lo udah makan aja sih?" Komentar Nadine pada Regis yang kini duduk berjarak satu kursi darinya. Dan kursi kosong itu segera ditempati oleh Kaina yang detik itu juga menoyor pelan kepala pacarnya. 

"Gampang elah, nanti lo pada makan gue juga makan. Kan bisa pesen lagi. Ini tuh buat ganjel dah keroncongan perut gue." Seloroh Regis dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.

Kaina berdecak, "katamu tadi udah sarapan. Bohong ya kamu, by?" Regis menggeleng dengan kepala yang tertunduk-tunduk, menyantap dua sendok makanannya lagi sebelum menengadah menjawab Kaina. "Udah, tapi ya tetep laper by masa sarapan cuma selembar roti doang. Cukup buat gelitikin tenggorokan aku itu mah."

Kelima manusia yang mengamati Regis pun sontak menggeleng serempak. Detik berikutnya Gabri mengangkat tangannya memanggil pelayan resto untuk membawakan buku menu.

"Kalian pesen gih, apa aja bebas. Yang traktir Barra lagi kok tenang." Gabri pun menunjukkan screenshot-an nominal transfer dari pria yang dimaksud. Lantas Nadine melongo begitu melihat nominalnya, "sumpah kak? Itu tiga juta? Buat makan doang?"

Gabri terkekeh, "nggak semua juga sih, ini udah campur dari Arsen katanya. Buat elu." Jelas Gabri seraya menunjuk Nadine dengan dagunya.

"Gue?? Gue dibayarin siape?"

"Telen dulu, Reg. Baru ngomong."

Dan begitu buku menu datang, Gabri serta Regis segera menyambarnya. Memesan makanan beserta minuman yang menurutnya enak. Sedangkan empat perempuan tersebut duduk bak patung tak berani menyentuh buku menu tersebut.

Gabri yang menyadari itu terkekeh, "yaelah, pesen aja. Duitnya bukan dari mereka berdua doang kok. Ada duit gue sama duit Regis. Tenang. Pacar kalian masing-masing yang bayarin."

Amora mengambil langkah lebih dulu. Perutnya sudah keroncongan sejak presentasi tadi. "Tapi lo kan belum pacaran kak sama Jayline."

Uhuk! Jayline tersedak air liurnya sendiri. Netranya sontak melirik kecil ke samping tempat dimana Gabri duduk di sebelahnya. Disenggol kalimat seperti itu oleh Amora, membuat Gabri memainkan lidahnya di dalam mulut hingga membentuk bulatan di pipi kanan. Kepala pria itu menggeleng lantas mulutnya berdesis.

"Kata siapa? Besok gue tembak dia."

Batuk lagi. Bedanya kali ini bukan Jayline saja yang terbatuk, melainkan Regis yang sedang meminum minumannya.

"Stop pliss pembicaraannya. Mending cepet pesen, cepet makan dah. Keburu abis ntar jam makan siang gue."

Kegiatan saling lempar tuduhan dan aksi itu pun terhenti kala Regis menginterupsi. Lantas mereka pun mulai fokus membolak-balikkan halaman menu dan berlanjut pesan makanan beserta minuman.

"Selamat yaa, Mor... Selamat juga buat semua, Kaina, Jayline, Nadine. Tetep semangat terus..."












♡- BARRA GENTLE -♡











Restoran yang didatangi kedua kalinya oleh mereka bukan semata-mata karena dekat saja. Banyak sekali tempat makan yang jaraknya cukup dekat di sekitar. Hanya saja restoran inilah yang hidangannya paling enak. Berterima kasih semua kepada Barra karena telah menemukan restoran seenak ini. Walaupun harganya pricey, tapi worth it.

BARRA GENTLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang