[6] - Closer To You

545 55 10
                                    

miane krn hr kmis w ketiduran jd draftnya blom beres. Trus ini beresan jumat+revisinya, jd jam sgini deh bru bs up.

anw, cpt juga ye barra lngsung 300 views, 100votes wrwr thnkyou btw!🤟

Enjoy!💚





♡ -BARRA GENTLE- ♡

Seminggu berlalu semenjak insiden Amora berangkat bersama Barra menuju Old Wood untuk berkumpul bersama rekan kepanitiaan, membuat mereka saling dekat satu sama lain. Entah Barra yang tiba-tiba akan mengirim chat kepada dirinya, menanyakan bagaimana harinya jika ia tak berpapasan sama sekali dengan Barra. Terlebih nyaris setiap malam Amora menghabiskan waktu banyak bersama Barra melalui sambungan telfon. Kadang hanya beberapa menit saja, dan kadang parah hingga baterai habis pada salah satu dari mereka.

Seperti saat ini, hari rabu yang tak terlalu padat bagi Amora, ia menghabiskan seluruh sisa waktu yang ia punya sebelum menyambut mata kuliah berikutnya. Dengan ditemani 3 sekawan yang tak kenal kata bosan untuk berkumpul, Amora menyedot es tehnya hingga tandas.

"Kata gue sih Kak Barra has a crush on you deh." Ujar Jayline sembari memainkan jemari tangannya yang seperti baru saja ia menicure pedicure.

Kaina mengerutkan kening, "gue setuju. Tapi Jay, lo kok bisa sepede itu sama pendapat lo?"

Jayline memangku kedua tangannya di dagu, "lo inget nggak sama Cato? Kating sembilan belas yang tajir melintir itu?"

Nadine mengetukkan tangannya di atas meja, "Kak Cato yang pernah ngasih lo flatshoes bukan?"

Jayline mengangguk mantap.

"Apa hubungannya?" Kini giliran Amora yang dibuat bingung oleh Jayline.

Jayline menggigit bibirnya ragu. Mau tak mau, ia harus segera memberitahukan ini ke sahabat-sahabatnya sebelum mereka kecewa.

"Dia sepupu gue."

"APA?!"

"WAH SINTING LU JAY."

"LU KOK BISA IDUP DENGAN TENANG SETELAH MERAHASIAKAN HAL SEGEDE INI SIH?"

Tiba-tiba semua terdiam, begitu pula Jayline yang hendak membuka suaranya. Amora menempatkan telunjuk di depan bibirnya memberikan isyarat ke kawannya untuk diam.

"Kak Cato kan se-tongkrongannya Kak Barra ya, berarti sepupu lo itu deket banget dong sama Kak Barra?"

Jayline kali ini mengangguk sangat mantap, "deket banget kayak lo sama Kak Barra sekarang, Mor."

"Anjing..." Lirih Amora pelan seraya memijat pangkal hidungnya yang agak ngilu. Sedangkan Nadine dan Kaina, mereka saling pandangㅡpaham kesimpulan dari pembicaraan ini.

Mereka berempat saling diam. Mencoba menghabiskan makanan yang dipesan disamping berkutat dengan pikiran masing-masing.

Ponsel Amora yang terletak di depan meja bergetar cukup keras yang mampu memecahkan keheningan itu.

"Tumben nggak lo silent, Mor?"

Amora mengangkat kepalanya sekilas kemudian mengalihkan lagi ke arah ponselnya, "semalem Kak Barra bilang jangan di-silent, soalnya mau ngomong sesuatu."

Kaina memangku kepalanya, "kenapa kalian nggak jadian aja sih? Greget gue lama-lama."

Amora mengangkat bahunya malas kemudian mengetikkan beberapa bubble chat sebagai balasan untuk pesan dari Janu yang ia terima.

BARRA GENTLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang