[27] - Blossoming

69 8 1
                                    

baca notes di bawah ya, penting💕🙏

...
♡- BARRA GENTLE -♡







Flashback On.

Satu hari sebelumnya, Barra sempat dirujak habis-habisan oleh rekannya. Mulai dari Regis, Arsen, hingga Gabri yang biasanya ogah-ogahnya turut merujak dirinya. Mungkin juga sudah kepalang kesal dengan dirinya.

Hal itu pula membuat ia mengingkari janjinya dengan Shanon. Salahkan Regis yang memberikan pilihan tak masuk akal. Jika dirinya memilih menjemput Shanon, ikhlaskan Amora dengan Merrel, tapi jika memilih mengajak Amora jalan, maka biarkan Merrel yang menjemput Shanon.

Gabri yang mendengar itu menyimak, namun dipikir-dipikir ada yang salah, "Cewek bukan pilihan kali. Kalo lo udah janji ya tepati, jangan jadi banci."

Regis menyanggah, "wets, Bri. Kalo dia milih Shanon berarti dia fix gak demen Amora, bahkan udah bener-bener nggak mau sama Amora, nggak cinta Amora. Dah gih, Bar. Tentuin pilihan lo, kalo lo mau sama Amora, gue udah ngatur sama Kaina."

Cukup sudah Barra memendam semuanya sendirian, membiarkan hatinya terpuruk nan terpikul berat. Amora satu-satunya perempuan yang cocok di hatinya, satu-satunya perempuan yang sebenarnya hatinya inginkan. Ia tak mau menipu diri lagi.

"Atur, Reg."

Memang tak ada angin tak ada hujan, tapi kalian tak tahu apa isi hati dan pikiran Barra selama ini? Bagaimana hidup dan sehari-harinya ia tepat ketika putus dengan pujaan hatinya? Hancur? Lumayan. Sesak? Agak. Hampa? Sudah pasti.

Maka bomnya adalah hari ini, hari dimana ia tak kuasa untuk menahan rindu lebih lama lagi. Ia ingin Amora kembali dalam dekapannya. ia ingin Amora dalam penglihatannya. Ia rindu sekali dengan Amora.

"Mau kemana sih anjir? Lagian tumben banget lo malah sama Kak Regis, Kai?"

Kaina sibuk dengan ponselnya tapi masih tetap menyahuti gerutuan Amora, "udah deh, lo nurut aja ama kita. Dijamin abis ini lo lega dan bahagia."

Pasalnya ia bersama Jayline dan Nadine dalam grup SUKSES BarRa (Barra x Amora) bertukar pesan dan meminta doa agar rencananya berhasil. Jayline dan Nadine sebelumnya tak menyetujui ide gila Kaina, namun setelah mendengar dari sudut pandang anak-anak worcester mereka berdua akhirnya sepakat. Sepertinya Barra memang benar-benar dibutakan oleh Amora namun ia terlalu gengsi.

Entah gengsi atau bodoh saja karena tak mengenali apa yang dimau hatinya.

Flashback End.




"Hari-harimu gimana, Mor?"

"Biasa-biasa aja kak, ya kayak hidup orang pada umumnya sih."

Barra tersenyum kecut, "enak ya...Disini aku hampa banget, Mor. Sakit banget." Ujarnya sembari memegangi dadanya dramatis.

Amora panik dan khawatir. Raut wajah perempuan itu ditangkap baik oleh Barra.

"Kenapa kamu, kak? Jangan aneh-aneh deh. Bukan penyakit yang penyakit kan?"

Barra terkekeh, ia tau maksud Amora. Lantas kepala pria itu menggeleng, "bukan, Mor. Aku nggak punya penyakit apa-apa. Mungkin....cuma patah hati aja."

Bahu Amora merosot, wajahnya mendadak kecewa. Dipikirannya kali ini mungkin Barra sedang menggalaui Shanon yang tak kunjung pulang, sehingga ia meminta bertemu dengan dirinya untuk curhat.

Hei, tapi apakah tak berlebihan jika curhat saja kenapa mesti datang ke tempat romantis seperti ini?

Hei, tapi apakah tak berlebihan jika curhat saja kenapa mesti datang ke tempat romantis seperti ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BARRA GENTLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang