[35] - The Gift Is Yours (+21⚠️)

138 5 3
                                    

warn +21, mdni yaa krn bener2 jdhsg🥵
Aslinya 4k words. Tapi ini ak potong2 jdinya 1,5k words, lengkapnya seperti biasa. Ada di notes ya, mohon dibaca🙏

🔞

...
♡- BARRA GENTLE -♡
...



Hari yang dinanti Barra telah tiba. Setelah berkutat selama berbulan-bulan, berminggu-minggu, lari sana-sini, mengurus ini-itu, tibalah pria itu untuk melaksanakan tahap akhir dari masa perkuliahannya, yakni ujian skripsi. Dua minggu yang lalu ia masih belum memberitahukan tentang ini kepada Amora karena memang jadwal ujian miliknya belum terkonfirmasi sepenuhnya. Masih harus memastikan jadwal dosen pengujinya pula. Dan sepertinya semua kegugupan Barra terbayar sudah kala ia keluar dari ruangan bertuliskan nomor 102 dengan senyum yang sangat lebar. Sampai-sampai kedua matanya tenggelam bak bulan sabit di malam hari. Indah sekali.

Di luar ruangan itu sudah terpadati oleh beberapa rekannya yang turut hadir untuk menyelamati pria itu. Tak terkecuali Amora, sang kekasih tercinta. Kekasih yang tak pernah luput dan lupa untuk senantiasa menyemangati dirinya di saat seperti ini.

 Kekasih yang tak pernah luput dan lupa untuk senantiasa menyemangati dirinya di saat seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaa, selamat Kak Barra, sayangku... Lega nggak?" Amora berhambur ke dalam pelukan prianya kala Barra telah menyelesaikan urusannya dengan para rekan. Misinya mengapresiasi teman-teman yang datang terlebih dahulu, baru setelahnya menghampiri Amora yang datang dengan sebuket bunga tulip berwarna biru. Menurut Amora bunga itu menyimbolkan rasa tenang dan damai. Oleh karena itu, ia bermaksud membuat Barra merasa tenang dan lega atas segala pencapaian yang telah dilewati oleh pria itu.

Lantas anggukan diberikan Barra sebelum menyambut pelukan dari perempuannya. Menenggelamkan kepalanya dalam-dalam pada bahu perempuan itu. Menghirup harum feromon milik Amora. "Lega, sayang..."

Tanpa banyak orang tahu, bagaimana Barra membagi semua waktunya agar selesai tepat waktu di tengah situasinya yang bisa dibilang sibuk itu. Pria itu rela mengerjakan larut malam, karena menurutnya dapat mengikat daya konsentrasinya agar tak mudah berceceran. Jujur saja ia tipe pria yang paling cepat mengerjakan sesuatu dikala sunyi dan sepi, sebab dengan suasana seperti itulah fokusnya meningkat pesat dan tak akan terdistraksi oleh apapun.

Lalu bagaimana dengan hubungannya bersama Amora akhir-akhir ini? Tentunya ia tetap melancarkan aksi berpacarannya itu di setiap harinya. Ia membagi satu hari miliknya sebaik mungkin. Bersama skripsinya, pacarnya, bandnya, dan teman-temannya.

BARRA GENTLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang