18

410 70 13
                                    








selamat membaca


***

"Dua hari yang lalu, Pak Yudha datang ke sini untuk menghadiri rapat komite dan Yayasan ...."

Dhira belum selesai dengan ucapannya tetapi Sastra yang duduk di depannya langsung bangkit dengan sorot mata seakan ingin protes sehingga Dhira dengan cepat mengangkat sebelah tangannya dan memberi gestur agar Sastra mendengar dulu kelanjutan ceritanya.

Ya, kini Sastra sudah berada di hadapan Dhira tepatnya di dalam ruang bimbingan konseling SMA Garuda karena 5 menit lalu 5 remaja alumni sekolah itu datang tergesa untuk menemuinya. Sastra, Welda, Celo, Dion dan Fayza langsung datang ke sana untuk menemui Dhira setelah tadi Dhira mengirimkan foto Kayesha kepada Sastra.

"Ibu gak bisa kasih tahu kamu soal kedatangan Pak Yudha karena Ibu juga sama sekali gak tahu Pak Yudha akan datang hari itu. Awalnya Ibu mencoba membujuk Pak Yudha untuk menghubungi kamu begitu rapat selesai tapi Pak Yudha ternyata gak sempat dan harus segera mengejar penerbangannya."

Sastra kembali duduk tetapi sorot matanya jelas sekali menunjukkan kesedihan yang dibalut sedikit rasa tak percaya. Yudha bisa saja memang sengaja tidak mau menemuinya, kan?

"Soal foto yang Ibu kirim ke Sastra tadi, itu foto terbarunya Kayesha?"

Welda yang sudah lebih tenang daripada tadi akhirnya bertanya dan membuat Dhira mengalihkan tatapannya dari Sastra. Dhira kini menatap Welda lalu menatap Fayza, Dion, Celo dan terakhir kembali menatap Sastra yang menunjukkan tatapan sama dengan 4 temannya.

Dhira pun menganggukkan kepalanya dan itu tanpa sadar membuat Fayza menghembuskan napas leganya.

"Foto itu Pak Yudha kirim ke Ibu sekitar 2 jam lalu ... Kayesha tadi mau ketemu therapist-nya ...."

Tatapan Sastra kembali berubah, dan perubahan itu disadari Dhira yang dengan cepat kembali melanjutkan perkataannya.

"Tapi Pak Yudha juga larang Ibu kasih kontaknya ke kamu, Sas. Bahkan pesan Ibu ke Pak Yudha sejam lalu sampai sekarang cuma centang satu. Mungkin itu bukan nomor Pak Yudha atau mungkin nomor yang Pak Yudha gunakan untuk kirim pesan tadi aja dan setelahnya langsung Pak Yudha buang."

Ya, dari tatapan Sastra sebelumnya Dhira tahu jika Sastra akan langsung menanyakan nomor kontak Yudha tetapi Dhira juga yakin dengan perkataannya jika Yudha sepertinya menggunakan nomor sekali pakai.

"Pak Yudha kasih Ibu izin buat kasih lihat foto itu ke kamu, tapi Pak Yudha minta tolong foto itu ataupun kabar tentang foto itu jangan sampai ke orang tuanya Kayesha ...."

Dhira lagi-lagi menggantungkan perkatannya dan kini ia sudah menatap Fayza yang juga menjadi pusat perhatian Welda, Dion dan Celo.

"Pak Yudha gak mau ada lagi orang yang cari Kayesha," sambung Dhira membuat 5 remaja di depannya kembali memokuskan tatapan kepadanya.

"Kalian mungkin udah tahu kalau sebelumnya Kayesha tinggal di Swiss, tapi sekitar 3 bulan lalu Pak Yudha terpaksa pindah lagi karena kondisi Kayesha yang waktu itu mulai membaik kembali terguncang karena dia tahu ada yang mengawasi mereka."

"...."

"Orang tua Kayesha suruh orang buat cari keberadaan Kayesha, Ibu yakin kamu sama Fayza tahu itu, kan?" tanya Dhira kepada Sastra yang langsung dijawab Sastra dengan anggukkan kepala.

SUARA SASTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang