26

528 88 52
                                    





haiiiii




selamat membacaaaa






***


"Aku ... mau ikut ...."

Yudha, Ayla dan Romy langsung menghentikan kegiatan makan mereka. Kini mereka semua tengah duduk bersama di meja makan untuk sarapan dan Kayesha yang sejak tadi diam tiba-tiba saja bersuara dengan mengatakan hal yang sama sekali tidak mereka pahami. Mereka semua kini menatap Kayesha yang tampak menunduk menatap piringnya. Ayla dan Yudha lalu saling bertatapan sebelum akhirnya kembali menatap Kayesha.

"Aku ... mau ikut ke Jakarta ...."

Ya, Kayesha mengatakan itu dan membuat mata Yudha, Ayla dan Romy seketika membola sempurna. Ini sudah hampir 3 minggu sejak Romy mengatakan jika ia dan Yudha akan kembali ke tanah air dan minggu depan tepatnya 5 hari lagi ia dan Yudha akan berangkat. Tiga orang itu tempaknya masih terlalu terkejut sampai-sampai tidak bisa bersuara dan membuat Kayesha perlahan mengangkat wajahnya.

Kayesha melihat itu, melihat keterkejutan yang amat besar di raut wajah keluarganya sehingga ia menarik napas dalam-dalam dan kembali berkata, "Aku ... udah siap buat kembali ke sana. Aku bener-bener pengen ikut."

Ya, Kayesha benar-benar ingin ikut kembali ke tanah air dan itu semua sudah ia pikirkan matang-matang sejak Romy mengutarakan ajakannya. Awalnya Kayesha memang ragu tetapi setelah ia berhasil menghubungi Welda dan Siren lalu membangun komunikasi dengan dua sahabatnya itu, Kayesha rasanya semakin rindu dan ingin berjumpa dengan mereka.

Selain alasan itu Kayesha juga kembali merasa egois karena telah membuat Ayla tidak bisa berjumpa dengan keluarganya hampir 5 tahun ini dan ada satu lagi alasan lagi yang paling membuat Kayesha ingin pergi.

Mendengar apa yang dikatakan Kayesha, Yudha pun tersadar. Ia kembali memokuskan tatapannya pada Kayesha tapi kini dengan sorot khawatir yang amat kentara.

"Sayang ... kamu yakin kamu siap untuk kembali ke sana?"

Kayesha menatap Yudha, ia tersenyum dengan agak ragu tetapi tetap menganggukkan kepalanya di saat yang sama.

"Aku ... pengen ketempatnya Oma."

Ya, alasan utamanya adalah karena Kayesha ingin mengunjungi Nirina di sana. Selain sangat merindukan Nirina, Kayesha juga merasa bersalah karena ia bahkan tidak sempat berpamitan ketika pergi hampir 5 tahun lalu dan hingga detik ini ia belum pernah satu kali pun berkunjung ke tempat peristirahatan Nirina.

Yudha kembali melirik Ayla, keduanya saling bertatapan dengan tatapan khawatir mereka karena hati mereka rasanya berat untuk mengabulkan perkataan Kayesha. Mereka bukannya tak mau Kayesha kembali, tetapi mereka jauh lebih takut jika sesuatu yang buruk justru akan terjadi.

"Biar Bang Romy urus tiket kamu sama Bunda ya setelah ini," ujar Romy yang membuat orang tuanya terkejut dan membuat mereka juga Kayesha langsung menatapnya.

Romy tersenyum dengan senyuman amat tulus yang membuat Ayla juga Yudha terkesiap. Selain senyum, mereka juga melihat mata Romy yang sudah berkilau karena terlapisi air mata. Namun, air mata itu sepertinya merupakan gambaran rasa senang dan rasa bangganya karena Kayesha baru saja memutuskan sesuatu yang amat besar.

SUARA SASTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang