06

521 65 15
                                    


selamat membaca




***


"Kenapa, Wel?! Kenapa lo ikut rahasiain semua dari gue?!"

Sastra berteriak dan membuat kini mereka bertiga menjadi pusat perhatian. Siren bersama Kenzie, Bimasya, Abidzar dan beberapa anggota The Glory lain baru saja sampai di area tempat parkir itu dan mereka langsung menatap penasaran apa yang terjadi di depan sana.

"Kenapa lo biarin gue kayak orang tolol!" teriak Sastra lagi yang membuat rasa penasaran orang-orang kian besar.

"Kenapa lo biarin gue sakitin Kayesha, Wel! Kalau aja lo kasih tahu gue sejak awal, gue gak akan mungkin bikin Kayesha sampai sesakit itu, Wel!"

Siren langsung mendekat, ia kini berdiri di samping Welda tepat saat Welda akhirnya berkata, "Lo bener, Sas, gue emang salah. Harusnya sejak awal gue kasih tahu lo soal kenyataan itu dan kalau aja gue lakuin itu, Kaye pasti masih ada di sini sekarang."

Ya, Welda mengakui jika ia memang bersalah, ia bicara sudah dengan air mata yang bercucuran dan sungguh kali ini ia juga sangat menyalahkan dirinya sendiri. Melihat itu Siren menatap nanar Sastra dan juga Welda lalu ia dikejutkan oleh Sastra yang kembali berteriak menyalahkan Welda sehingga Siren akhirnya menyela ucapan Sastra yang terdengar cukup memojokkan Welda.

"Stop, Sas! Gue tahu gue sama Welda emang salah karena gak berusaha kasih tahu lo, tapi ini bukan sepenuhnya kesalahan Welda. Lo juga salah, Sas, bahkan Kayesha sendiri pun salah tapi kita semua punya alasan, kan?"

Sastra menatap Siren menanti apa yang hendak Siren katakan setelahnya.

"Kalau lo mau tahu, gue sama Welda gak kasih tahu lo alasannya karena Kayesha sendiri yang gak mau kita kasih tahu lo. Gue udah berulang kali kasih tahu Kayesha buat jujur sama lo tapi Kayesha juga punya alasan buat gak kasih tahu lo, Sas."

"...."

"Terus lo sendiri, lo juga punya alasan kenapa saat itu lo marah sama Kaye dan abaiin Kaye, kan? Kita semua punya alasan masing-masing dan punya porsi salah kita masing-masing, Sas, jadi jangan salahin orang lain! Saling menyalahkan kayak gini gak bikin Kayesha balik dan alasan terkuat kenapa Kaye pergi, gue yakin karena Ayah sama bundanya pengen yang terbaik buat Kayesha, Sas! Kayesha butuh waktu dan ketenangan untuk bisa pulih dari kondisinya!"

Sastra mengusap kasar wajahnya dengan kedua tangan yang perlahan kian naik ke kepalanya lalu ia menarik kasar rambutnya sendiri dan terakhir ia berteriak seraya mulai berjongkok dan pemandangan itu sungguh membuat teman-temannya juga murid yang melihatnya secara langsung merasa ikut sedih. Celo yang awalnya hanya diam seraya menatap getir Sastra pun mengalihkan tatapannya saat ia mendengar suara isakan Welda dan kini di depannya ia melihat dua keturunan Dipura itu hancur di saat yang bersamaan.

Celo lalu mendekati Welda dan menarik Welda ke dalam pelukannya lalu ia menatap sekitar dengan tatapan yang berhenti pada Abidzar. "Bi, tolong anterin Sastra balik," ujar Celo membuat Abidzar dan beberapa temannya yang lain menatap ke arahnya.

Abidzar pun mengangguk lalu mengambil kunci motor Sastra yang Celo ulurkan kepadanya. Abidzar lalu mengambil helm miliknya sebelum akhirnya kembali dan naik ke atas motor Sastra sehingga Bimasya dan Kenzie dengan cepat membantu Sastra untuk berdiri dan juga membantu Sastra untuk naik ke atas motor.

Beberapa anggota The Glory yang lain memutuskan untuk ikut mengantar Sastra karena takut akan terjadi hal buruk dalam perjalanan dan begitu mereka sampai di rumah Sastra, Maya yang melihat putranya pulang dalam keadaan kacau tentu saja dibuat sangat terkejut.

SUARA SASTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang