28

489 78 37
                                    



selamat membaca




***


"Tolong ... Aku mohon tolongin aku, May, Tri ... Tolong bantu aku buat ketemu anakku."

Maya dan Trian menatap terkejut Sila yang tiba-tiba berlutut di hadapan mereka. Mereka baru saja kembali dari kediaman Dwiana, tempat di mana kedua orang tua Trian bermalam sejak beberapa malam yang lalu. Begitu mereka turun dari mobil, Sila dan Naufal tiba-tiba sudah berada di depan gerbang rumah mereka. Maya belum lama mempersilahkan dua orang itu untuk masuk dan hal yang terjadi selanjutnya adalah ini, Sila berlutut di kaki mereka.

Sila yang sejak datang sudah tak terlihat baik-baik saja itu pun langsung menangis, ia benar-benar mengenyahkan harga dirinya dan memohon akan satu hal yang baru saja ia katakan sebelumnya.

"Tolong bantu aku ... aku yakin kalian khususnya Sastra pasti punya akses buat ketemu anakku ... Tolong, tolong bantu aku satu kali ini aja ...."

Tangis Sila kian menjadi dan membuat 3 sosok yang ada di sana bersamanya hanya bisa menatapnya nanar. Naufal perlahan merendahkan tubuhnya, ia bersimpuh di samping Sila dan menatap istrinya itu dengan sangat terluka. Naufal lalu meraih Sila, ia hendak memeluk Sila tetapi Sila menolak dan justru kini memegang kaki Maya dengan sangat putus asa.

"Aku tahu kalau aku udah bikin keputusan yang benar-benar bodoh, tapi 5 tahun ini aku udah merenungkan semua ... aku menyesal, aku pengen ketemu anakku, Maya ...."

Suara tangis yang semakin terdengar memilukan dan kata demi kata yang terdengar begitu mengiris hatinya perlahan membuat Maya menatap Sila dengan amat iba. Maya juga seorang ibu dan ia tahu sesakit apa perasaan Sila saat ini tetapi di sisi lain Maya juga tahu, ia dan Sila berbeda. Trian yang berada di samping Maya juga menatap Sila dengan tatapan iba yang sama, tetapi lagi-lagi ia tentu tak bisa bersikap gegabah, kan?

Mempertemukan Sila dan Kayesha akan menjadi sangat beresiko, Kayesha kemungkinan besar tidak akan mau berjumpa dengan Sila. Kayesha bisa saja merasa tidak nyaman dan yang terburuk mempertemukan Kayesha dengan Sila bisa saja membuat Kayesha marah lalu memilih pergi lagi dan itu akan berimbas juga pada Sastra. Trian menarik napas dalam-dalam, satu masalah baru saja bisa ia selesaikan beberapa jam lalu dan kini ada masalah lain yang juga harus ia selesaikan secara perlahan.

Trian mencoba berpikir, sampai akhirnya ia seakan mendapat satu cara yang mungkin belum tentu akan berhasil tetapi setidaknya bisa ia coba terlebih dahulu.

"Sila ... Aku sama Maya gak bisa mempertemukan kamu sama Kayesha," ujar Trian yang membuat Sila langsung menatapnya dari bawah sana dengan tatapan memohonnya. "Mempertemukan kamu sama Kayesha apalagi secara mendadak, itu cuma bakal bikin Kayesha terguncang. Kita semua tahu separah apa kondisi Kayesha sebelumnya, kan? Jadi aku mohon berhenti kayak gini, Sila."

Sila menggelengkan kepalanya dengan tatapan memohon yang kian kentara bahkan kini juga telah bercampur dengan tatapan putus asanya. Trian kembali menarik napas dalam-dalam lalu setelahnya mengutarakan apa yang terlintas di benaknya beberapa saat lalu.

"Kita gak bisa bantu kamu buat ketemu Kayesha, tapi kita mungkin bisa coba bantu kamu biar bisa ketemu Yudha ...."

Ya, satu-satunya cara yang bisa Trian lakukan untuk Sila sepertinya hanya menjembatani pertemuan Sila dan Yudha. Selain itu kini status Kayesha pun resmi dinyatakan sebagai putri kandung Yudha, kan, sehingga sebelum menemui Kayesha, hal yang paling benar untuk mereka lakukan adalah berjumpa dengan Yudha juga Ayla. Mereka harus meminta izin terlebih dahulu, kan?

SUARA SASTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang