Ten

27.2K 110 0
                                    

***

Seragam SMA-nya masih terpakai. Kancingnya terbuka lebar. Susunya yang padat nan montok itu basah oleh air ludahku. Rok abu-abunya tersingkap sampai perut, hingga memeknya terbungkus celana dalam berwarna putih terlihat. Dengan tampang sange, gadis itu mengocok-ngocok kontolku.

Clek! Clek! Clek!

"Sssshhh ... ohhhhhhh ...."

Tangan mungilnya sudah sangat basah karena air ludahnya. Sampai-sampai suara kocokannya keras di ruanganku.

Clek! Clek! Clek!

"Ahhhhhh ... sssshhhhh ... hmmm ...."

Begitu gemas gadis menaik turunkan tangan mungilnya.Dia masukkan ke dalam mulut mungilnya.

Aku kelojotan keenakan, "Ahhhhhh ... Sayanggg ...."

Namanya Isti. Pulang sekolah dia sering mampir ke Cluster-ku.

Kami kenalan di kafe seminggu yang lalu. Kuajak nonton dua kali dan sekarang sepulang sekolah selalu mampir ke taman bermainku.

Isti ini siswi SMA kelas 12 bermata belo. Tak kusangka begitu binal mulutnya menyepong kontolku, sekarang ini mulutnya yang mungil memasukkan kepala kontol sampai ke setengah. Tangannya tetap mengocok-ngocok batangku.

"Sssshhhh ... sssshhhhhhh ... ughhhhhh ...."

"Cowokmu nggak curiga, Ti, kamu mampir ke sini? Ahhhhhh ... Tiiii ... ahhhhhhh ...."

Clek! Clek! Clek!

Sambil mengulum batangku, tak henti-hentinya tangan mungil Isti mengocok batang kontolku.

"Dia lagi maen basket, Aa."

Clek! Clek! Clek!

"Tapi Isti pengen nyobain Aa."

Cowok Isti adalah adik kelasnya di sekolah itu. Siapa sangka pacarnya yang bermata belo itu naik turun mengoral batangku.

Aku tak menyangka anak SMA sekarang sangat pintar mengoral. Seragamnya terlihat goyang-goyang saat menggenjot kontolku pakai mulutnya.

"Ahhhhh!" akhirnya Isti melepas batang besarku.

Aku masih tiduran keenakan.

Isti berdiri membuka celana dalam mungilnya. Memeknya yang terlihat mulai rimbun itu mencari-cari kontolku. Isti masukan dari atas, lalu...

"Ahhhhhhhhhhhhhh!!!"

Bisa kulihat dengan jelas kontolku membelah memek sempitnya.

Ugh!

Ugh!

Terlihat indah di sela-sela rok abu-abunya.

"Ouwhhhhhhh ... Aa ... enak banget, A, aduhhhh!" teriak Isti kencang, sedetik dia menutup mulutnya rapat-rapat, karena malu kalau menjerit terlalu kencang di atasku.

"Hhhhhhhh ... sssssssshhhh ... ohhhhhhhhhhhh ...."

Tubuhnya ambruk ke dadaku. Isti menggoyang pantatnya naik turun.

"Ahhhhhh ... ahhhhhh ... Isti sayanggg ... ahhhhhhh ... ssssshhhhhh ...."

"Ahhhhhh ... Isti kayak bintang bokep, A, ahhhhhh ... sssshhhhhh ... enak bangettt ... ahhhhhhhhhhhh ...."

Pantatnya naik turun menghujam kontolku.

"Ahhhhhh ... ahhhhhhh ... Tiiiii ... memekmu rapetttt ... ouhhhhh ... sempitttt ...."

"Jauh amat, sih, Aa! Ahhhhh. ... Ohhhhhh ... sampe dalemmmm ...."

"Ughhhhhhhh ... ssssssshhhhhh ...."

Ryan 21+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang