Fifteen

20.1K 67 1
                                    

***

Sore di kampung halaman begitu hangat. Aku habiskan dengan ikut nimbrung main bola di lapangan dengan orang-orang sekampungku. Terlihat anak-anak yang begitu semangat bermain. Hampir sejam aku bermain bola.

Menjelang maghrib, aku berbagi cerita dengan mereka tentang kehidupanku di kotaku.

Ada yang mengajak usaha, qda yang menawari tanah, dan macam-macam tawaran yang beragam, aku hanya tersenyum dan bahagia mendengarnya.

Kala maghrib datang, aku segera berpamitan pulang.

Aku lihat ponselku. Ada panggilan tak terjawab dengan nomor yang belum aku lihat.

Empat kali miss call.

Aku telepon balik. Karena tak diangkat, aku acuhkan saja.NJelang beberapa saat kemudian, muncul notif.

Kubuka ternyata kosong. Tadinya aku acuh. Namun entah kenapa ada rasa excited dan keingintauan yang besar, seakan-akan feelingku berkata bahwa ini adalah orang yang dekat.

Aku balas siapa.

Dia balas pengan mengirimkan lirik lagu.

Anonim
Scar tissue that i wish to show
Scarsstick mister know it all
Close your eyes and kiss you cuz
With bird i share

Itu adalah potongan lagu favoritku: The Red Hot Chili peppers–Scar tissue.

Aku kaget, karena aku yakin orang yang mengirimku pesan ini pasti orang yang pernah dekat.

Teman kuliah, kah?

Atau teman SMA, kah?

Atau ...?!

Aku telepon balik orang misterius itu. Masih tidak diangkat. Aku save nomer itu. Jaga-jaga jika sewaktu-waktu aku berniat untuk menghubunginya lagi.

Pikiranku melayang. Hanya ada satu orang yang sangat menyukai lagu itu sebesar aku menyukainya pula. Aku duduk di atas kasur, melamun.

Apa May?

Setelah delapan tahun tak bertemu, dia hanya mengirimkan lyric lagu kenangan.

Apa benar?

Dulu, May pernah berkata, "Gara-gara Aa, selera lagu May jadi berubah, May jadi suka banget sama lagu ini."

Mudah-mudahan itu memang May. Belum tahu juga, tapi itu adalah doa terdalamku. Ada urusan yang belum terselesaikan dengan May, dan memang aku harus menyeleseikannya. I'am gonna finish the unfinished business.

Kalau benar itu May, memang sudah seharusnya dia memberi kabar setelah 8 tahun lamanya. Aku ingin memperbaiki masa laluku. Memperbaiki kesalahan yang berlarut-larut menghantuiku.

Aku sering bermimpi tentang seorang anak kecil laki-laki. Kupeluk dia. Kucium penuh kasih sayang. Aku benar-benar mencintainya. Bocah itu menempel denganku seakan-akan dunia ini indah walau hanya kami yang bermain berdua.

Sering setelah mimpi itu, tak terasa air mata keluar. Kupendam rasa sakit itu. Aku akan melakukan semua cara agar bisa bertemu May.

Yang lebih penting, dan kalau memang mimpi itu benar, aku ingin bertemu cahaya mataku.

Beberapa saat kemudian, muncul pesan di ponselku.

Anonim
Meet me at central park on November 11th. Come alone.

Aku girang dan kaget! Itu adalah taman terakhir ketika kita bertemu! Taman dimana waktu senjanya kita menangis bersama!

Itu May!

Ryan 21+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang