Bab 5

290 52 3
                                    







Jangan lupa vote and komen! 😉














Jangan lupa vote and komen! 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Banyak typo bertebaran!







Dari kamarnya, Leo berjalan kearah kamar Zayyan dan Hyungnya yang lain. Ia berjalan dengan sebuah buku yang ia pegang. Sudah bisa ditebak, Leo pasti hendak menyuruh Zayyan mengerjakan tugas sekolahnya.

Cklek!

Leo membuka pintu kamar, sehingga menimbulkan sedikit suara. Harsa, Alex, dan Prince dibuat menoleh oleh suara tersebut. Sedangkan Leo hanya cengengesan ketika mendapatkan tatapan dari Hyung-Hyungnya itu.

"Ngapain lo kesini?" tanya Alex judes.

"Santai aja kali Hyung" sahut Leo lalu duduk disamping Prince yang sedang membaca buku tentang psikologi manusia.

Alex menghela nafas dan kembali mengotak-atik laptopnya, cowok itu sedang melihat-lihat gambar yang berhasil ia potret dengan kamera.

Leo nampak melongok melihat satu persatu kegiatan Hyung nya tersebut. Leo menoleh kepada Harsa.

"Harsa Hyung, lo lagi ngapain?" tanyanya pada Harsa yang sedang melihat-lihat laptopnya juga.

Harsa menghela nafas. "Ya... Lo tau lah" sahutnya.

Leo melihat kegiatan abang tertuanya itu. Harsa sedang mencoba mendesain grafik rumah yang ia pilih.

"Lo masih mendesain rumah Hyung?" tanya Leo lagi.

"Lo kan tau gue sukanya bidang ini" sahut Harsa.

"Kalau ketahuan Ayah gimana, secara kan Ayah pengen kita semua jadi pengusaha dan penerus dikantor Ayah nanti"

"Ya terus lo rela mengubur cita-cita lo sendiri?" tanya Harsa balik.

Leo terdiam.

Prince menghela nafas pelan. "Bukannya lo juga mau menggapai cita-cita yang lo inginkan Le?" kali ini ia yang bertanya pada Leo.

"Kalau nggak ada dukungan dari Ayah, gue nggak yakin mimpi gue terwujud" jawab Leo dengan wajah lesu.

Alex menoleh kearah Sang adik bungsu. "Lo mau jadi pilot kan?" tanya nya pada Leo.

Leo mengangguk lesu.

"Nggak akan mustahil, Kita-kita selalu ngedukung lo!"

"Kita tinggal yakinin Ayah aja, karena kita berhak menentukan pilihan yang kita punya" ucap Harsa.

"Apa kita bisa menentang perkataan Ayah?" tanya Prince. "Kemarin aja, pas Zayyan Hyung ngomong, Ayah selalu ngalihin"

"Iya, Bunda juga kayaknya mendukung keinginan Ayah" sahut Leo.

About Them || Zayyan XODIAC [ Terbit ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang