Bab 12

200 23 2
                                    

Selamat datang dilapak ini guys... Bosan nggak baca cerita ak, maaf ya alur yang aku buat agak membuat kalian bosan 😞

Hehehe soalnya aku cuman bisa menuangkan imajinasi apa yang ada dipikiran ak. Kalau ada yang nggak sesuai, mungkin aku belum bisa membuat yang seperti kalian inginkan.

Intinya aku akan tetap semngat karena kalian tetap setia baca cerita ak, walaupun nggak terlalu bagus dengan cerita² yang lain. Aku sayang kalian readers setia... 🥰😘

Jangan lupa votmen dan berikan suport terbaik kalian dari jauh 😁





Jangan lupa votmen dan berikan suport terbaik kalian dari jauh 😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Jika didunia ini banyak orang yang gampang menyerah, nggak akan tergapai apa yang mereka inginkan" -Prince Argiakarta-



















Syakir sedari tadi hanya mengomel tidak jelas, ia kesal kepada Alex karena harus meminta bantuan disaat ia sedang ingin mecegah Leo bermanja pada Zayyan.

"Kalau nggak ikhlas bakal gue bilangin Bunda lo" ancam Alex pada Syakir yang terlihat sangat kesal sekali.

"Iya iya, ikhlas kok gue!" sahut Syakir dengan wajah cemberut.

"Ikhlas tapi muka lo aja kayak topeng monyet"

Syakir menghela nafas berat lalu menoleh kearah Hyungnya itu. Syakir memaksakan diri unutk tersenyum kearah Alex.

"Nah, gitu kan pantas jadi idol k-pop" puji Alex setelah melihat senyuman Syakir walaupun terpaksa.

"Soal rayu aja cepat lo" balas Syakir karena Alex adalah orang yang paling bisa merayu saudara-saudaranya ketika marah. "Awas aja si Singa" gumam Syakir lagi dengan kesal.

Alex hanya tersenyum kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Bisa-bisanya Syakir dan Leo selalu berebut jika itu tentang Zayyan. Ya, dari mereka semua, hanya Zayyan yang paling dekat dengan Leo dan Syakir. Ketiganya sudah seperti perangko  dan barang yang sulit untuk dipisahkan.

Alex menjauhi Syakir sedikit ketika ponselnya berbunyi menandakan bahwa ada seseorang yang menelponnya.

"Iya" jawab Alex menyahuti orang yang memanggilnya diseberang telpon.

Syakir hanya melihat Hyungnya itu dengan ekspresi bertanya, kenapa wajah Alex seperti itu ketika menerima telpon?

"Tapi-" Alex berhenti bicara karena sepertinya seorang yang menelpon itu memotong ucapan Alex. Setelahnya ia menghela nafas berat. "Iya, Alex akan kesana"

Hanya itu yang bisa Syakir dengar karena setelah itu Alex kembali menutup sambungan tersebut.

"Siapa Hyung?" Syakir bertanya.

"Nggak siapa-siapa" jawab Alex membuat Syakir menghela nafas panjang. Sudahlah, mungkin Hyungnya itu tidak ingin ia mengetahui urusannya.

"Gue mau keluar sebentar, lo lanjut aja beresin barang-barang dapur ya" ucap Alex lalu segera buru-buru menaiki anak tangga untuk bersiap-siap pergi.

About Them || Zayyan XODIAC [ Terbit ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang