Bab 25

202 17 1
                                    

Hai guys... Hari ini ak tepati janji aku sama kalian, yaitu melanjutkan doubel bab yang kemarin. Sebenarnya harus kemarin, tapi karena aku nggak bisa jadi gantinya hari ini. Gpp kan?























 Gpp kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Banyak typo bertebaran!













Hari ini adalah hari senin, seharusnya pagi-pagi diawali dengan senyuman dan keceriaan, akan tetapi sembilan saudara ini hanya terlihat biasa-biasa saja. Seperti yang kalian ketahui, rumah tersebut terasa sangat sepi dan terasa tidak berpenghuni karena tidak ada lagi canda dan tawa yang selalu menggelegar.

Leo masih sama, ia masih saja tidak mau menegur para saudaranya itu. Hanya Alex saja, itupun jika ia diajak berbicara dengan Hyungnya tersebut.

Setelah makan, seperti biasa Leo langsung keluar rumah untuk segera pergi kesekolah tanpa pamit dan berangkat bersama para saudara.

"Mau sampai kapan kalian berdua terus kayak gini?" tanya Alex menatap kearah Waldi.

"Sampai dia benar-benar minta maaf sama Aleta" sahut Waldi tanpa menoleh dan terus menyantap makanannya.

"Lo nggak bisa ngertiin Leo sedikit apa? Dia itu adik elo, seharusnya lo ngalah!" ucap Zayyan. Cowok itu marah karena Leo juga tidak mau berbicara kepadanya.

"Lo cuma bisa ngomong Hyung, tapi lo nggak tau apa yang selalu Leo perbuat terhadap Leta" balas Waldi dingin.

Syakir, Davin, dan Gino sekarang bisa memastikan sekarang sedang mencapai tahap perdebatan yang kuat.

Harsa dan Prince hanya diam dan terus menyantap sarapan mereka. Berbeda dengan Alex yang terlihat diam saja.

"Tapi setidaknya lo harus ngalah Wal!" sentak Zayyan kehabisan kesabaran. Ia membanting kuat sendok makan yang ada di piringnya, sehingga menimbulkan suara dentingan yang cukup keras.

Waldi diam melihat kemarahan Zayyan yang lagi-lagi menyalahkan dirinya. Zayyan seolah-olah selama ini tidak melihat betapa kasarnya Leo kepada Aleta, mungkin itu terjadi karena Leo adalah saudara yang paling Zayyan sayangi.

"Stop, kalian juga! Bukannya kalian juga udah dewasa? Lalu kenapa malah kalian yang bertengkar hah!" Syakir angkat bicara.

Alex masih diam, cowok itu beralih memijat keningnya merasa pusing dengan kasus ini. Berharap cepat selesai malah semakin menjadi. Hal tersebut mungkin karena tidak ada diantara mereka yang mau mengalah dari satu sama lain.

Zayyan lalu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia pergi dengan amarah yang ia tahan.

"Gue capek dengan masalah ini, mana para saudara yang katanya saling menyayangi itu?" tanya Harsa mulai angkat bicara.

About Them || Zayyan XODIAC [ Terbit ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang