Kembali bertemu para 9 bujang kalian lagii. Jangan lupa ramein cerita ini, beri vote dan komen ya 😄
Banyak typo bertebaran!
"Zay, bangun! Hei!" Harsa terus berusaha membangunkan Zayyan yang masih tertidur pulas diatas kasurnya. Begitu juga dengan Alex, cowok itu juga nampak masih tidur dengan buku yang menutupi wajahnya.
Disini hanya Harsa dan Prince saja yang sudah bangun. Keduanya sudah siap-siap hendak berangkat ke kampus.
"Lex, bagun woi!" Harsa kini beralir menggoyang tubuh Alex.
Prince hanya memperhatikan sambil menyusun bukunya.
"Hm... Hyung, gue gak ada mata kuliah hari ini" Alex membuka matanya sebentar lalu membalikkan tubuhnya membelakangi Harsa. Cowok itu melanjutkan tidurnya lagi.
"Nggak ada kata lo? Heh, lo nggak ingat kita satu jurusan bego!" kesal Harsa karena dengan gampangnya Alex berbicara seperti itu, padahal mereka berempat satu jurusan.
Prince terkekeh mendengar lelucon yang keluar dari mulut Alex.
"Cepat, ntar Bunda datang loh" ucap Prince dengan suara lembut.
"Eh Zay, Lex, cepat! Jangan mentang-mentang kita tidur jam dua semalam jadi alasan lo berdua kesiangan. Mau lo berdua dimarahi Ayah?" Harsa menarik selimut yang keduanya gunakan agar Zayyan dan Alex cepat bangun. Ia bisa menebak kedua adiknya itu pasti lelah karena belajar sampai jam dua semalam, apalagi harus mempelajari sesuatu yang tidak mereka sukai.
"Lo bangunin penghuni kamar sebelah aja sana, pasti mereka belum bangun tu" ucap Zayyan disela tidurnya, ia berusaha menarik kembali selimut yang Harsa tarik.
"Mereka-"
"ANAK-ANAK BUNDA, TURUN UNTUK SARAPAN CEPAT!"
Harsa yang hendak menjawab pertanyaan Zayyan itu ia urungkan ketika mendengar suara Sang Bunda yang sudah memanggil mereka untuk sarapan.
Sama halnya dengan Zayyan dan Alex. Keduanya langsung terduduk mendengar teriakan itu, membuat Prince yang melihatnya kembali terkekeh kecil.
"Tu kan, Bunda udah manggil!" ucap Harsa kepada keduanya.
"Aduhh, kenapa nggak bangunin dari tadi sih Hyung!" ucap Alex sambil berjalan tergesa-gesa kedalam kamar mandi.
Zayyan juga terlihat seperti itu, cowok itu dengan panik masuk kedalam kamar mandi.
Harsa terlihat bengong sendiri. "Ini gue yang salah apa mereka sih, kenapa disini seolah-olah gue yang salah?" ia menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Lo nggak salah Hyung, mereka aja yang hoby buat lo berfikir" sahut Prince tertawa kecil.
"Ahhh, ya udah! Bodo amat, kita turun aia" Harsa yang merasa dipusingkan itu segera mengambil tas ranselnya lalu keluar dari kamar dengan disusul oleh Prince.
🐶 🐶 🐶
Didalam kamar sebelah. Gino, Wali, Syakir, Davin, dan Leo juga sudah siap-siap dengan baju sekolah masing-masing.
Waldi dan Davin yang memang sudah rapi pun segera keluar dari kamar untuk memenuhin panggilan Sang Bunda tadi.
"Buset, cepat amat tu anak berdua" ucap Syakir ketika melihat Waldi dan Davin sudah selesai siap-siap.
"Emang elo, yang dandan lama kayak cewek!" komentar Leo. Hal itu membuat Gino terkekeh.
"Ya harus, pesona itu harus dirawat" ucap Syakir sambil berkaca memperbaiki rambutnya.
"Wah, gila emang!"
Leo yang juga sedang menata bagus rambutnya itu menoleh kearah Syakir yang ada di sampingnya. Keduanya sama-sama menghadap kaca.
"Apanya?" tanya Leo dengan kening berkerut.
"Buat gila"
"Gila apa?" Leo bertanya lagi.
"Visual kita" kini Syakir mulia memegangi dagunya sendiri untuk meresapi kegantengan yang ada pada dirinya.
Leo mengangguk-anggukkan kepalanya, mengerti apa maksud Syakir. Cowok itu beralih melihat dirinya juga dicermin.
"Kita harus berterima kasih dengan Ayah Bunda"
"Benar-benar" setuju Leo.
Leo melihat pantulan Syakir yang juga melihat kearahnya dicermin. Cowok itu mengedipkan matanya satu kearah Leo, membuat Leo seketika muntah dibuatnya.
"Geli gue!" ucap Leo berhenti melihat dirinya dan Syakir dari cermin. Sedangkan Syakir tertawa karena berhasil menjahili Leo.
Gino yang melihat itu juga tertawa geli.
"Udah ah, capek gue liat tingkah lo berdua" ucapnya lalu segera keluar.Leo bergidik ngeri ketika mengingat apa yang baru saja ia lakukan bersama Syakir. Cowok itu mengambil tasnya, sebelum pergi ia menoleh sebentar lagi kearah Syakir. Ia kembali dibuat tercengang dan geli ketika melihat Syakir kini beralih mencium fotonya sendiri.
"Gue emang ganteng, nggak bosan gue liat foto gue sendiri" ucap cowon itu kagum.
"Pensiun aja lo jadi Hyung gue!" ujar Leo lalu segera meninggalkan Syakir yang masih mengagumi fotonya sendiri itu.
"Emang lo kira kepala desa pakai pensiun segala!" sahut Syakir kesal.
🐰 🐰 🐰
Hanya 683 kata aja, sorry guys...
Tunggu kelanjutan cerita nya ya 😄
See you...
Dari Zayyan, dia sayang katanya ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
About Them || Zayyan XODIAC [ Terbit ] √
FanficSUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI TOKO BUKU ONLINE (Shopee) "Untuk laki-laki bernama Muhammad Rifki Fahri Zayyan." Cerita ini mengisahkan tentang mereka. 9 saudara akan menjadi pelengkap dalam cerita. Lika-liku tentang bagaimana caranya menggapai cita...