Bab 13

174 23 7
                                    

Kembali lagi dicerita ak About Them,
Untuk kalian jangan lupa vote dan komen dilapak ini ya 😄

Maaf jika alurnya ada yang membosankan dan tidak sesuai ekspetasi kalian dari awal. Maaf juga jika ada tanda typo dan kesalahan dalam menulis, ak sebagai author pasti tidak luput dari kesalahan.

Selamat membaca, ak sayang kalian pembaca setia About Them 😘






Selamat membaca, ak sayang kalian pembaca setia About Them 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Seorang wanita berpakaian rapi berjalan masuk kedalam sebuah ruangan. Ia terdiam sebentar melihat seorang laki-laki yang ada di dalamnya. Laki-laki tersebut sedang sibuk mengetik sesuatu di laptopnya.

"Permisi Pak, anak Bapak sedang menunggu diluar" ucap si Wanita dengan sopan.

Laki-laki tersebut menghela nafas berat lalu melihat kearah bawahannya tersebut. "Suruh masuk!" perintahnya.

"Baik Pak" Wanita itu mengangguk lalu keluar ruangan kembali.

Tidak beberapa lama, seorang cowok masuk setelah kepergian si Wanita.

"Pelajari apa yang telah saya cantumkan disini" ucap laki-laki tersebut kepada cowok yang baru masuk barusan. Ia memberikan beberapa buku kepada si anak cowok.

"Harus?"

Pertanyaan dari lawan bicara membuat dirinya menoleh.

"Harus kami mempelajari ini semua?Ayah nggak bosan menyuruh kami belajar tentang sesuatu yang tidak kami sukai!"

"Alex!" Laki-laki yang ternyata adalah Liam Arguna tersebut menatap marah kearah anaknya Alex. Nafasnya seketika terlihat memburu menahan emosi. Kilatan merah nampak jelas dimata.

Alex tersenyum sinis. "Percuma, sampai kapanpun Ayah tetap nggak akan pernah mengerti" Ia mengambil buku-buku yang diberikan Liam lalu tanpa berkata lagi ia berjalan pergi dari ruangan tersebut.

Liam menghela nafas kasar sambil menduduki kursi kerjanya dengan kasar pula. Alex benar-benar selalu melawan ucapannya. Anak itu memang sangat keras kepala.





🐨             🐨                 🐨





"Hyung bangun Hyung" Prince menggoncang tubuh Zayyan agar bangun dari tidurnya. "Udah pagi, ntar lo terlambat kuliah lagi"

Zayyan mengucek-ucek matanya ketika mendengar Prince membangunkannya. "Jam berapa?" tanya cowok itu dengan suara serak.

"Jam enam"

"Ha... Masih lama itu" Zayyan kembali menutup dirinya dengan selimut lagi. Cowok itu memang paling susah dibanguni jika sedang tidur.

Prince menghela nafas pelan, Hyungnya yang satu ini memang selalu menguji kesabaran orang yang membangunkannya setiap pagi.

Harsa keluar dari kamar mandi dengan rambut yang sudah basah dan handuk yang tersampir di pundaknya. "Gimana, mau bangun nggak dia?" Ia bertanya kepada Prince.

About Them || Zayyan XODIAC [ Terbit ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang