"Anggap saja surat ini adalah pesawat kertas yang aku terbangkan kelangit. Dia balik lagi, akan tetapi tidak membawa hasil apapun. Mungkin karena angin atau... Karena hal lain?
Hai, Singa galak! Eh, jangan marah ya Leta panggil kamu singa galak. Pesan leta, jangan sering marah-marah. Nanti gantengnya hilang loh. Maaf ya, nggak bisa bikin senyuman kamu kembali lagi. Maaf karena perasaan Leta ke Leo membuat senyuman itu hilang. Seperti janji yang pernah Leo bilang, Leta udah pastikan Leo akan buka dan baca surat ini saat Leta udah nggak ada. Leta nggak bermaksud menyembunyikan ini semua. Leta hanya cerita tentang ini dengan Kak Waldi, ya... Walaupun dia sering bilang Leta itu merepotkan, tapi Leta percaya dia sangat menyayangi Leta.
Sekarang Leo bebas, Leta nggak akan cerewet lagi. Udah nggak ada yang ganggu Leo lagi, nggak ada yang minta belikan es krim lagi. Oh ya, boneka beruangnya Aleta nggak akan minta dibelikan lagi kok. Nggak mungkin juga kan Leta bawa dia ikut pergi. Hehehe...
Sebenarnya Leta punya tiga permintaan sebelum pergi, tapi... Tuhan kayaknya udah kangen sama Leta.
Leo... Leta kangen dengan masa-masa kecil dulu. Main ke taman, ke rumah pohon, main petak umpet sama Kak Cintya dan Kak Harsa. Leta sadar kalau itu semua nggak akan bisa pernah terjadi lagi.
Leta nyesal karena udah suka sama Leo, jika buka karena itu... Leo nggak akan benci Leta sampai sekarang. Maaf... Leta tau, kita sahabat dan akan tetap menjadi sahabat. Jangan sedih ya, Leta... Bakal selalu rindu Leo. Maafkan Leta karena sudah lancang mencintai Leo, anggap saja Leta adalah laut yang menyesal karena mencintai langit yang jelas-jesal tidak bisa digapai"
Salam persahabatan.
"Gue yang seharusnya minta maaf Al"
Leo beralih memasangkan sebuah flashdisk yang ada didalam amplop surat ke colokan yang ada di laptopnya.Leo membuka sebuah file yang muncul setelah benda tersebut dipasang. Sebuah video mulai nampak.
"Hm... Leta nggak bisa tidur, jadi... Leta untuk coba nyanyi aja. Ini yang ngajarin Kak Waldi loh. Dia berhasil ngajarin Leta main gitar, katanya agar Leta bisa menghibur diri sendiri saat nggak bisa tidur malam-malam. Leta mulai ya... Kalau Leo nggak mau dengar, Leo maiin aja ya"
"Bahkan, suara lo ingin sekali gue dengar setiap saat Al" Leo tersenyum ketika melihat senyuman manis dibibir Aleta yang ada di layar laptopnya.
Suara indah dan suara gitar yang dimainkan oleh Aleta terdengar sangat merdu sekali. Gadis itu mulai menyanyi dengan didiringi oleh alunan gitar.
"Bersamamu aku bahagia...
Aku... Jatuh... Melangkahku keujung samudra... Karena tanpa kamu aku hampa... Sahabatku di setiap langkah... Kau selalu ada... aa... Bila kita mencintai yang lain... Akankah hati ini akan tegar... Sebisa mungkin... Tak akan pernah... Sayangku akan hilang... ""Selamat tinggal Singa galak"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
About Them || Zayyan XODIAC [ Terbit ] √
FanfictionSUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI TOKO BUKU ONLINE (Shopee) "Untuk laki-laki bernama Muhammad Rifki Fahri Zayyan." Cerita ini mengisahkan tentang mereka. 9 saudara akan menjadi pelengkap dalam cerita. Lika-liku tentang bagaimana caranya menggapai cita...