Bab 10

244 29 7
                                    

Hai guys.... Kalian apa kabar nih?

Dengan aku Uci, 50 % kekuatan ku, ak kembali lagi membawa 9 bujang kesayangan kita 😄

Jangan lupa vote dan komen sesuka hati kalian ya, eh tapi komentar yang positif, dan jangan lupa juga spam next, share cerita ini agar rame dibaca orang-orang.

Cus buruan baca! Maaf kalau ad kalimat atau kata-kata yang salah, Jangan lupa koreksi ya 😄

Aku sayang kalian 🥰😘 para istri sembilan bujang...


Hati-hati, banyak cogan! 😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hati-hati, banyak cogan! 😁






"Inilah alasan kenapa gue pengen jadi Dokter"-Zayyan Arkanza-










Zayyan dan Syakir kembali berjalan menyusuri mol setelah  berhasil kabur dari si mantan Syakir tadi. Keduanya nampak anteng berjalan, tidak menyadari sekarang mereka sudah menjadi pusat perhatian karena sebuah panci yang Syakir bawa.

"Eh Hyung, menurut lo ketampanannya gue semakin meningkat ya? Kok dari tadi orang-orang liat kearah kita?" bisik Syakir ditelinga Zayyan yang berjalan disampingnya.

Zayyan melihat kearah keseliling mereka, benar saja sekarang ia dan Syakir sedang menjadi pusat perhatian.
Setelahnya ia melihat kearah sesuatu yang sebenarnya membuat orang-orang itu melihat kearah mereka. Ya, bukan berpusat kepada Syakir, akan tetapi sedari tadi mereka melihat kearah barang yang dipegang adiknya itu.

"Bukan liat lo, noh liat si panci" balas Zayyan membuat Syakir tersadar jika sekarang ketampanannya telah direbut oleh panci yang ia beli.

"Wah, belum nyampai rumah aja udah jadi saingan lo" Syakir terlihat kesal dan memukul-mukul kecil panci yang ia pegang. Hal itu hanya membuat Zayyan tertawa melihatnya.

"Eh tapi ngomong-ngomong si bontot apa kabar ya sama Aleta, nggak kejang-kejang kan dia?" tanya Syakir sudah tidak perduli dengan persaingannya dengan panci lagi.

"Palingan diikuti terus tu sama Aleta, lo kan tau Aleta anaknya kayak gimana" sahut Zayyan.

"Bagus sih, biar nggak ngikutin kita mulu tu dia"

"Palingan ntar juga pasti datang sendiri, Leo kan nggak bisa jauh dari kita berdua. Bakal tantrum nanti" ucap Zayyan terkekeh kecil. Benar saja, Leo adalah saudara yang paling tidak taha  jika berpisah dari Zayyan dan Syukur. Walaupun cowok itu sering berdebat dengan Syakir, akan tetapi mereka berdua tidak bisa dipisahkan.

"Noh, apa kata gue bilang, datang kan anaknya" Zayyan menujuk Leo yang datang menghampiri mereka. Belum satu menit setelah dibicarakan, cowok itu sudah datang saja menghampiri mereka.

"Lah, benar Hyung" seru Syakir karena omongan mereka barusan benar adanya.

Leo datang dengan wajah yang cemberut dan bibir manyunnya. Sungguh, sekarang tidak ada lagi wajah cuekin dan tatapan dingin itu, berbeda jika sedang bersama Aleta.

About Them || Zayyan XODIAC [ Terbit ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang