Bab 22

135 23 5
                                    


Halo guys... Siapa aj nih yang nungguin About them up. Ak harap kalian ga bosan ya dengan ceritanya 🤗

Ak juga berharap Leo cepat-cepat pulang, kan kasihan Alex nungguin sampai sakit kayak gitu 😣






Ak juga berharap Leo cepat-cepat pulang, kan kasihan Alex nungguin sampai sakit kayak gitu 😣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Banyak typo bertebaran!

Waldi terlihat telaten merawat Alex yang sedang sakit, dari mengompres, memnyuapi bubur, dan memberikannya obat yang baru saja Syakir antar.

Suara deringan telpon masuk membuat Waldi mengalihkan pandangannya kearah meja tempat dimana ponsel Alex berada. Waldi dapat melihat siapa yang menelpon. Cowok tersebut menoleh kearah Alex yang juga melihat nama yang tertera di layar ponsel.

"Biar gua aja yang angkat, lo istirahat aja" ucap Waldi kepada Alex yang terlihat masih sangat pucat.

Alex hanya bisa mengangguk pelan.

Waldi segera mengambil ponsel Alex lalu mengangkat panggilan masuk tersebut.

"Halo Bunda" sapa Waldi kepada si penelpon. Ya... Orang yang menelpon itu adalah Bunda mereka.

"Loh Waldi? Kenapa kamu yang angkat. Hyung kamu mana?" Bunda nampak heran karena suara yang terdengar itu bukan suara Alex, tetapi suara Waldi.

"Alex Hyung lagi di WC Bun" sahut Waldi berbohong. Hal itu karena Alex sendiri yang meminta.

"Gitu... Terus adik-adik kamu mana? Ada Leo? Bunda kangen nih sama dia"

Waldi terdiam mendengar pertanyaan Bundanya kali ini. Bagaimana ia bisa menjawab pertanyaan Bundanya itu jika mereka semua saja tidak tau Leo ada dimana sekarang.

"Waldi, kenapa diam?"

Waldi kembali tersadar ketika Bundanya bersuara lagi. "E- Leo ada kok Bunda, dia sedang belajar les dengan yang lain"  terpaksa Waldi harus berbohong lagi. Cowok itu jika dengan Bunda Reta memang berbeda, ia akan terlihat lebih banyak bicara daripada dengan para saudara-saudaranya.

"Boleh Bunda ngomong sama dua sebentar?"

"Nggak bisa Bunda, Leo nggak diizinin guru privatnya untuk jawab telpon ketika belajar"

Alex melihat betapa pintarnya Waldi mencari alasan ketia sang Bunda ingin berbicara kepada Leo.

"Oo, Ya sudah, nanti kalau dia nggak belajar lagi suruh hubungin Bunda ya" Waldi bisa mendengar Bundanya itu menghela nafas kecewa.

"Iya Bunda"

"Oh ya, nanti bilangin Hyung-Hyungmu kalau Bunda dan Ayah sepertinya harus lebih lama disini. Soalnya pekerjaan Ayah masih belum selesai, dia minta Bunda untuk tungguin, Bunda juga nggak tau kapan bisa pulang"

"Iya Bunda, nanti Waldi kabarin ke mereka"

"Kalau begitu Bunda tutup dulu ya, jaga diri kalian baik-baik, jangan nakal-nakal, dan jangan kalian sering-sering buat Leo marah. Bunda khawatir sama dia, kalian tau kan gimana adik kalian itu jika sedang marah" Pesan Bunda.

About Them || Zayyan XODIAC [ Terbit ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang