PART 5.

5K 119 2
                                    

-DINDA POV-

Seharian ini aku tidak bisa fokus pada pekerjaanku. Beberapa kali aku ditegur manager pameran yang jadi bos ku untuk dua minggu kedepan dalam project baru devisiku ini gara-gara kesalahan kecil yang kubuat. Oh astaga... ada apa denganku?! Tidak biasanya aku seperti ini...

Apa karna aku kurang minum air putih makanya jadi tidak fokus seperti ini...

Tidak.. tidak... aku tau betul bukan itu alasan ketidak fokusanku. Dan, yah... harus kuakui... aku tidak bisa fokus bekerja karna kata-kata si bos nazar rese itu tadi pagi...

Calon istri... dan makan malam romantis...

Syitt!! kenapa aku jadi terpengaruh dengan dua kata yang seharusnya tidak pernah kudengan dari mulut orang yang kuberi stempel sebagai musuh bebuyutanku dan orang yang paling kubenci itu. Rasanya ini salah. Sangat salah. Dan untuk meluruskan kesalahan itu serta untuk mengembalikan kefokusanku aku harus mengikuti permainannya, yang dengan kata lain... aku haru mengikuti perintahnya untuk menunggunya di tempat parkir kantor sepulang kerja nanti.
....

Dan disinilah aku sekarang... di gedung area parkir, sendirian, berdiri seperti orang bodoh disamping mobil sedan spot milik sang CEO tengil yang sepertinya senang sekali membuatku menderita. Seperti sekarang ini. Sudah sekitar satu jam aku berdiri disini, waktu menunjukkan pukul 8 malam (hari ini jam kerjaku berakhir pukul 7) dan kalau lima menit lagi itu si nazar rese belum datang juga... aku akan dengan dongkol hati pergi dari tempat yang jadi terasa horror jika dimalam hari ini. Ugh.

Udara makin terasa dingin, dan pakaian kerjaku saat ini... kemeja lengan panjang berwarna putih polos, rok pensil hitam, serta high heels 7cm ,sama sekali tidak membantu untuk mengurangi rasa dingin disini. Kulihat jam tanganku... sudah lima menit, saatnya untuk pergi.

Aku sudah siap melangkahkan kakiku yang sudah terasa beku saat tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang menyentuh pundakku. Hal hal horror yang tadi memenuhi otakku, membuatku reflect berteriak histeris karna berpikir mungkin saja mbak kunti atau akang gendruwo yang nemplok dipundakku. Tapi sial... ternyata itu lebih horror dari yang kupikirkan, bisa kalian tebak... hal horror yang bagiku lebih horror dari segala jenis hantu didunia ini adalah melihat si nazar rese yang tadi menepuk pundakku itu kini tengah tertawa geli sambil mengepalkan tangannya di depan mulutnya karna melihat reaksi ketakutanku tadi. Dia terlihat sangat cool saat tertawa seperti itu dan itu membuat ketampanannya bertambah berkali-kali lipat, dan effec nya... tubuhku terasa seperti baru disiram air cabe mendengar suara tawa sexy nya. Benar-benar horror. Bikin panas man.

"Gak lucu!! " sergahku berusaha menghilangkan rasa cabe-cabean ditubuhku. Lah, kenapa bahasanya jadi cabe-cabean??! Kebanyakan nonton dangdut nih *PLAK

"Sorry.. sorry... hihihii... abis loe lucu sih... hihii. Emang loe kira gue siapa??! Hantu ?!.... hihii... hari gini masih percaya hantu.. ckck".. ucapnya disela2 tawanya. Ich... bikin kesel aja deh. Bisanya cuma ngeledekin terus.

Eh, btw... bahasanya uda pake loe-gue aja nih anak... gak mencerminkan jiwa keCEOan banget... ish ish isshhh

"ya emang loe hantu kan, hantu yang terus menari diatas penderitaan gue!! " sungutku tak mau kalah darinya.

"Oh, jadi maksud loe gue terus nari2 dipikiran loe gitu?! Ngomong dong dari tadi... kalo gini kan gue gak perlu susah2 ngebujuk loe buat ngikutin rencana gue!! "

eehh??! Apa maksudnya tuh??! Kenapa makin kesini makin aneh aja sih ni anak??! rencana apa coba maksudnya...
Apa jangan2 ini ada hubungannya sama permintaan aneh dia tadi pagi yang minta aku jadi calon istrinya?!! Bisa jadi.. bisa jadii....

MY PLUS PLUS BOSS!!Where stories live. Discover now