-NAZAR POV-
Bukan tanpa alasan aku membawa dinda mampir ke kantor dulu sebelum kami lanjut melihat gedung yang akan kami sewa untuk acara pertunangan kami nanti. Bukan karna ada kerjaan kantor juga alasan sebenarnya aku mampir ke kantor seperti alasan yang kusampaikan kepada dinda.
Tapi.... alasanku sesungguhnya mengajak dinda mampir ke kantor dulu adalah untuk menunjukkan keseriusanku tentang ucapanku kemarin yang menyatakan kalau minggu depan aku akan bertunangan dengan dinda. Untuk jaga-jaga. Aku pikir sekarang om ku yang tersayang bersama dengan sekretaris parasit itu pasti sudah menyebar gosip yang enggak-enggak untuk mengaburkan pengumuman yang kubuat kemarin. Aku yakin itu, karna aku kenal baik dengan om ku yang terus-terusan menyulitkan hidupku itu. Holly shitt!!
Dan melihat reaksi para karyawan saat melihat aku dan dinda bergandengan tangan memasuki kantor ini, aku jadi makin yakin kalau memang om ku dan sekretaris itu sudah membuat gosip baru yang memuakkan yang menyatakan kalau hubunganku dan dinda tidak serius dan bla bla bla. Ckck.
'Hei, bukankah itu si pegawai supervisor penggoda boss ya!! Ih, berani banget dia ke kantor sambil gandengan tangan sama boss. Dasar perempuan penggoda gak tau malu!! '
'Heran deh, kok bisa ya boss kita yang gantengnya gak manggung-nanggung itu mau aja sih sama cewek kayak gitu. Gak pantes banget, terlalu jomplang kayak bumi dan langit!! Bos nazar kan pantesnya sama supermodel, anak pengusaha, atau anak pejabat gitu. '
'Trus tunangan sama nikahnya dadakan. jangan-jangan tu cewek udah isi duluan makanya nikahnya keburu-buru kayak gitu!! '
'Eh, tau gak... denger-denger seharusnya boss kita yang cakep itu bertunangan sama anaknya pemilik LOGO, grub perusahaan besar itu loh. Tapi berhubung si boss udah kena pelet sama supervisor penggoda itu, boss jadi ngebatalin rencana pertunangannya sama anak pemilik perusahaan LOGO grub dan lebih milih cewek gak tau malu itu. Kasian ya si boss, gak sadar kena pelet!! '
'Kayaknya tuh cewek perlu ngaca deh... yang kayak gitu mau jadi istrinya boss nazar?!! Sumpah ya, penampilannya nggak banget!! '
Aku memutar bola mataku jengah mendengan kasak-kusuk para pegawai itu yang sampai ditelingaku. Entah aku harus marah atau tertawa mendengar gosip gak penting yang mereka bicarakan. Dipelet?!! Oh ayolah, come on!! Sampai saat ini saja aku masih belum bisa mendapatkan hati dinda, jadi bagaimana bisa aku dipelet oleh gadis yang bahkan tidak kutau perasaannya padaku bagaimana?!
Mungkin dari pada dibilang dipelet dinda, mungkin lebih tepat kalau aku yang berencana memelet dinda agar dinda jatuh cinta padaku!! Hmmm... not bad idea. Kalau dinda masih bersihkeras menolakku, aku bisa menggunakan cara itu untuk memilikinya.... hwakwkwk. Lols.
Kulirik dinda yang nampak tidak nyaman karna tatapan para pegawai kantor pada kami. Entah dia juga bisa mendengar kasak kusuk para pegawai itu atau tidak, tapi... aku akan pastikan. Setelah ini tidak akan kubiarkan orang lain bicara hal yang buruk tentang dinda.
Pertemuan kami dengan om andi di depan pintu lift membuat rencana yang sudah kuatur diotakku sedikit berubah. Hmmm.... sepertinya aku harus meyakinkan pak tua ini dulu kalau aku tidak akan merubah keputusanku untuk menikah dengan dinda, sebelum aku meyakinkan orang lain tentang keputusanku itu.
Sorry dinda, aku harus menangani pak tua ini dulu sehingga terpaksa meninggalkanmu sendirian di kantor ini selama beberapa waktu. Tapi tenang saja, saat aku kembali nanti... i have surprise yang pasti membuatmu tak bisa menolakku lagi. Hehe.
Kucium kening dinda sebelum aku pergi dengan pak tua botak ini, dan coba tebak... dia tidak menolakku atau memakiku seperti biasa. Yippieee... apa itu berarti dia sudah mulai menerimaku?!

YOU ARE READING
MY PLUS PLUS BOSS!!
RomanceBos ku itu.... ganteng, keren, sexy, cool, and perfect... cowok idaman banget deh pokoknya. Tapi itu menurut orang2. Kalo menurut aku sendiri sih.... dia itu bos yg sok, tengil, songong, sombong, cerewet, tukang perintah, sadis, plus nyebelin, plus...