-NAZAR POV-
Tidak mudah memang menghadirkan keluarga dinda kesini. Tapi tidak mustahil juga. Dengan semua koneksiku, sedikit usaha, serta sedikit permohonan... akhirnya aku bisa menghubungi mereka dan meminta mereka datang kesini. Aku juga segera membiayai perjalanan mereka dari Surabaya - Jakarta serta mengurus semua keperluan serta penginapan mereka di hotel saat mereka menyetujui permintaanku.
Sejak aku tau kalau ibu dan adik dinda tinggal di surabaya, aku langsung menghubungi mereka dan menyampaikan maksudku untuk memperistri dinda. Untungnya keluarga dinda itu menyambut baik maksudku karna mereka menginginkan kebahagiaan dinda, jadi aku cuma perlu meyakinkan dinda saja kalau keluarganya sudah menerimaku sehingga ia harus bisa menerimaku juga.
Dan... sepertinya aku tak perlu menunggu terlalu lama untuk penerimaan dinda itu. Karna saat dinda menerima cincin pengikat dariku... aku tidak akan pernah melepaskannya sampai kapanpun juga.
Ditambah reaksinya saat melihat kejutan dariku, aku semakin yakin kalau dinda tak akan bisa menolakku lagi. Yess!! Yau are mine baby!!"Kalian... kenapa bisa ada disini?!! " dinda yang sepertinya masih tidak percaya kalau ibu, adik, budhe, dan pakdhenya berada didepannya... mulai melangkah mendekati mereka. Dan keluarga dindapun menyambutnya dengan pelukan hangat. Ahh, sayang aku tidak bisa mengajak mama kesini karna beliau masih ada terapi... ditambah pertemuan dengan om andi dan si zana tadi pagi membuatku tak boleh bertindak gegabah.
"Selamat ya sayang. Ibu gak nyangka kamu bakal nikah secepet ini!! Huhuu... ibu terharu!! " melihat ibunya dinda yang memeluk dinda membuat hatiku menghangat.
"Ibu... ibu bukannya lagi sakit ya?! Emang udah boleh keluar ya?!! " dan perhatian dinda kepada ibunya membuatku jadi iri.
Huuuffhh... apa dia juga akan perhatian seperti itu padaku kalau aku sakit nanti?!
"Ibu udah sehat kok, kamu lihat sendirikan!! Apa lagi setelah mendengar kamu akan menikah... ibu jadi makin sehat deh!! "
"Iya, din. Ibumu ini langsung segar bugar kayak gak pernah sakit apa apa pas denger kabar kamu mau nikah!! Udah nggak sadar nimang cucu kayaknya... haha... "
Senyumku mengembang sempurnah saat budhe nya dinda menggoda dinda dan ibunya dengan masalah cucu.Cucu?!! Itu berarti anakku dan dinda kan? Ooouu... jadi gak sabar pengen punya anak sama dinda *eeh
Aku senang, semua tertawa, tapi cuma dinda yang cemberut. Entah karena malu atau karna menahan marah. Kuharap sih karna malu ya...
"Budhe ... apaan sih!! "
"Eh.. eh, kak... ngomong-ngomong kakak pinter loh nyari suami. Kereennn!! " giliran adik laki-laki dinda yang bersuara sambil mengacungkan kedua ibu jarinya. Tapi tindakan idik dinda itu malah berbuah jitakan dari dinda.
"Sotoy lo!! "Lah, perasaan omongannya adiknya dinda itu bener deh. Kenapa malah dijitak sih?! Ckck... bener-bener kakak yang jahat.
Tenang aja adik ipar... kalo aku resmi jadi kakak ipar kamu, nanti tak kasih moge deh kalo kamu ngomong kayak gitu lagi. Hohoho.Sepertinya udah cukup aku jadi nyamuk disini. Saatnya bergabung jadi keluarga.
"Siang mam, tante, om!! " kusalami dan kucium punggung tangan tiga tetua didepanku. Walau ini pertama kalinya aku bertatap muka dengan camer serta budhe dan pakdhe nya dinda, tapi sikap terbuka dan hangat mereka membuatku merasa nyaman dan makin yakin ingin masuk kedalam keluarga mereka.
Aku beralih pada adik dinda dan melakukan high five sebagai salam penghormatan untuknya. Gak mungkinkan, kalau aku cium punggung tangannya juga.
"Hallo adik ipar!! "

YOU ARE READING
MY PLUS PLUS BOSS!!
RomanceBos ku itu.... ganteng, keren, sexy, cool, and perfect... cowok idaman banget deh pokoknya. Tapi itu menurut orang2. Kalo menurut aku sendiri sih.... dia itu bos yg sok, tengil, songong, sombong, cerewet, tukang perintah, sadis, plus nyebelin, plus...