-DINDA POV-
Entah aku harus senang atau kesal dengan situasi ini...
Dibilang senang sih senang, karna kedatangan pamannya nazar itu membuatku terbebas dari obrolan tentang cucu yang diinginkan mamanya nazar. Bukannya aku gak pingin punya anak, cuman... aku masih ngerasa gak yakin aja kalo punya anaknya sama si bos nazarese itu.
Tapi aku jadi kesal, kenapa sih pamannya nazar itu harus bawa-bawa itu si mbak bar-bar jutek??!
Maksudku... kenapa harus bawa-bawa si zana sekretarisnya nazar yang jutek mampus itu. Kayak gak ada cewek lain aja yang bisa dibawa. Lagian masih kesel sama si mbak zana itu setelah kejadian di cafe kemarin lusa yang berujung pada terjebaknya aku jadi tunangannya nazar, yang sampai sekarang aku tidak mengerti ini tunangannya boongan atau beneran."Sini, ndi... sarapan dulu bareng kita!! " ujar mamanya nazar pada om andi yang ditanggapi pria jangkung itu dengan duduk disamping mamanya nazar yang notabene kakak kandungnya.
Entah ini cuma perasaanku saja, atau memang suasananya berubah jadi tegang sejak kedatangan om andi dan zana yang bergabung sarapan bersama kami. Nazar mendadak jadi diam dan nampak risih dengan keberadaan om andi yang ada didepannya, serta zana yang tanpa permisi langsung duduk disamping kiri nazar... kalau aku sih tetap posisinya duduk disebelah kanan nazar serta disamping kiri mama.
"Emmm... kamu datang sama siapa, an??! Jangan bilang dia calon baru kamu!! " suara mamanya nazar memecah keheningan yang sempat terjadi di ruang makan ini. Sementara itu seorang pembantu sibuk menyiapkan makanan tambahan untuk tamu dadakan ini.
Ngomong-ngomong soal om andi, menurut gosip yang beredar dikantor... di itu duda loh. Baru bercerai dua tahun yang lalu karna alasan KDRT. Kini, mantan istrinya serta putrinya pergi pulang kampung ke bogor... meninggalkan dirinya sendiri di kota ini.
Jadi waktu mamanya nazar bilang 'calon baru', aku langsung ngerti... beliau berpikir kalau zana ini calon istri barunya om andi. Wkwkwk.... gak nyangka, cantik cantik kok doyan om om sih mbak. Eh, tapi bukannya zana itu naksir berat sama nazar ya... kenapa jadi nyasar ke omnya??!"Ya nggak lah, kak. Ya masak gadis muda secantik dia mau sama saya.... dari pada sama saya, bukankah dia itu lebih cocok kalau bersandingnya dengan nazar!! Dia ini zana, sekretarisnya nazar di kantor. Oh iya, zana itu putri keluarga raditya loh kak!! Itu loh yang punya LOGO grub!!! "
Wah, ternyata saya salah sodara-sodara.
Zana bukannya nyasar ke om nya nazar... tapi kayaknya dia itu manfaatin om nya nazar buat ngedeketin nazar dan mamanya. Instingku sih bilang begitu."Jadi kamu putrinya keluarga raditya?! Tapi kok mau jadi sekretaris sih??! "
Dan sepertinya mamanya nazar juga tertarik pada zana. Wah, gawat... posisiku sebagai calon mantu bisa terancam nih. Eehh... apa aku tadi bilang calon mantu??! Lah, kenapa aku jadi kedengaran kayak ngarep gini. Seharusnyakan aku seneng... kalo mamanya nazar lebih milih zana sebagai calon menantunya, bukankah itu berarti aku bisa terbebas dari bos rese ini. Iya kan.Tapi kok ngebayangin nazar jadi sama zana hati aku rasanya clekit-clekit ya. Sakiiitttt.
"Saya tidak mau sukses karna nama keluarga saya, tan... saya itu maunya sukses dengan usaha saya sendiri!! " jawab zana sok bijak.
Eeh, kenapa aku jadi sinis gini ya sama zana.
"Wah, hebat ya. Jarang-jarang loh ada gadis mandiri yang tidak mau menggunakan kekuasaan keluarga sepertimu!! " puji mamanya nazar yang membuat pipi zana bersemu merah .
"Dia itu memang hebat kak. Makanya beruntung sekali nazar punya sekretaris seperti zana... sudah cantik, pintar, mandiri, serta bibit bebet bobotnya jelas lagi... cocok deh kalau zana jadi mrs. Nazar!! "
![](https://img.wattpad.com/cover/42548346-288-k569335.jpg)
YOU ARE READING
MY PLUS PLUS BOSS!!
RomanceBos ku itu.... ganteng, keren, sexy, cool, and perfect... cowok idaman banget deh pokoknya. Tapi itu menurut orang2. Kalo menurut aku sendiri sih.... dia itu bos yg sok, tengil, songong, sombong, cerewet, tukang perintah, sadis, plus nyebelin, plus...