-DINDA POV-
"Aku ingin pertunangan kita dibatalkan!! " kepalaku terasa berputar hingga aku perlu menutup mataku sejenak untuk menerima pernyataan tanpa perasaannya itu.
Apa katanya?!! Membatalkan pertunangan?! Trus kenapa dia masih menggenggam tanganku erat?! Sebenernya apa sih maunya nih cowok?!
Sebelum aku berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, nazar melanjutkan kalimatnya yang membuatku makin tercengang.
"Tidak perlu bertunangan, kita langsung menikah saja. "
Heee... apa dia bilang??!
"APAA?! " aku menoleh ke arahnya yang nampak masih fokus menyetir dan melihat kearah jalanan didepannya, namun genggaman tangannya ditanganku malah makin erat.
Apa apaan dia ini. Apa dia mau mempermainkanku??!
Kutarik nafasku dan kuhembuskan panjang, tapi sayangnya itu tidak bisa mengurangi rasa kesal didadaku. Dia itu... mentang-mentang kaya, dia pikir bisa melakukan semuanya seenaknya?! Jangan harap!!!
"Maaf ya, tuan nazar yang terhormat. Aku tidak tau permainan apa yang kau mainkan. Tapi aku tidak tertarik untuk mengikuti permainanmu!! " kutekankan setiap kata dalam kalimatku itu agar dia tau kalau aku tidak suka caranya mempermainkanku."Kalau kau tidak menginginkanku, ya sudah. Aku juga tak berminat untuk jadi mainanmu!! Sekarang kau bebas menjalin hubungan dengan sekretaris kaya mu itu, karna aku... upik abu ini akan kembali ke kehidupanku yang lalu, sebelum kau muncul dan mengacaukan segalanya!! " tambahku menyampaikan semua kekesalan dikepalaku.
Lebih baik seperti ini. Walau hatiku terasa sakit menyesakkan, tapi aku tidak ingin menjalin hubungan dengannya kalau akhirnya dia tidak memilihku."Kau ini bicara apa?! "
Aku tidak mengerti apa yang ada didalam pikiran dia saat ini. Padahal aku sudah marah-marah seperti itu, tapi dia malah cuma mengerutkan kening dan menatapku bingung.Seharusnya aku yang bingung disini kan!!
Kusentakkan tanganku berusaha melepaskan diri dari genggamannya, tapi sayangnya aku tidak cukup kuat untuk melepaskan diri darinya... dan itu membuatku makin emosi.
"Biar kujelaskan dengan singkat. Kau dengan zana sang tuan putri kaya itu, sedang aku akan kembali pada rangga. Kekasihku yang sebenarnya. Hubungan kita berakhir. Dan anggap tidak pernah terjadi apa apa diantara kita. Paham?!! " Bentakku dengan penuh emosi.Dan tau apa yang dia lakukan saat aku berteriak marah seperti itu?!
Dia malah mempercepat laju mobilnya, lalu tiba-tiba banting stir mengubah ke jalur lambat sebelum akhirnya berhenti mendadak di pinggir jalan hingga membuatku terdorong kedepan. Untungnya aku memakai sabuk pengaman sekarang, kalau tidak... aku tak tau apa yang akan terjadi padaku. Tapi tetap saja, gara-gara hal itu sabuk pengaman yang melingkar di badanku jadi mengetat dan membuat dadaku sesak.Ini sangat berbahaya. Mobil kami bisa saja bertabrakan dengan mobil lain atau malah bisa jadi menabrak pohon.
"APA KAU GILA!!! KAU BISA MEMBUAT KITA BERDUA MATI!!! " antara panik dan takut, tanpa sadar kata-kata itu keluar dari mulutku. Dan dia... dia malah balik menatap tajam kearahku seolah aku yang salah disini.
"Kau yang gila!! Bagaimana mungkin kau berpikir aku akan melepaskanmu begitu saja setelah semua usahaku untuk mendapatkanmu. " dia sambil mencengkram bahuku.
Bisa-bisanya dia membentakku seperti itu.
"Jadi maumu apa sekarang??! Kau bilang mau membatalkan pertunangan kita, tapi ingin mempercepat pernikahan kita. Kau membuatku bingung!! Aku tidak peduli kalau kau berhubungan dengan zana itu, aku tidak peduli!! Tapi setidaknya, akhiri dulu hubungan kita... jadi kau tidak perlu repot-repot berselingkuh dan memberi harapan palsu pada keluargaku!! Dasar bodoh!! Menyebalkan!! Kau manusia paling menyebalkan yang pernah kutemui!! Aku membencimu... sangat membencimu... hik.. hwaaaa.. " kupukuli dadanya untuk meluapkan kemarahanku, tapi dia malah menarikku ke dalam pelukannya... membuat seluruh pertahananku runtuh dan aku menangis sejadi-jadinya.
YOU ARE READING
MY PLUS PLUS BOSS!!
RomansaBos ku itu.... ganteng, keren, sexy, cool, and perfect... cowok idaman banget deh pokoknya. Tapi itu menurut orang2. Kalo menurut aku sendiri sih.... dia itu bos yg sok, tengil, songong, sombong, cerewet, tukang perintah, sadis, plus nyebelin, plus...