Suasana disore hari ini cukup gelap, awan hitam memenuhi langit seolah ini bukan sore hari, apalagi ditengah hutan seperti ini. Pepohonan yang menjulang tinggi membuat suasana sore hari ini seperti malam hari.
Ditengah gelapnya sore hari ini, seorang gadis sedang berlari ketakutan disepanjang jalan beraspal kecil, sisi kanan dan kiri jalan ini dikelilingi hutan, dia tak memedulikan sunyi dan gelapnya sore hari ini, dia terus berlari dan berlari.
Gadis itu adalah Youra, ya. Youra memutuskan untuk kabur dari belenggu penculik yang membunuh keluarganya, kaki Youra sangat lemas dan sakit, kakinya belum sembuh sepenuhnya dari tragedi malam itu, nafasnya naik turun.
Youra melihat kesekeliling, jalan ini tidak ada ujungnya, Youra pasrah dia hanya ingin keluar dari sini, hatinya terus berdoa kepada Tuhan agar diberi keselamatan bagi dirinya.
Tiba tiba Youra melihat cahaya lampu mobil dari arah berlawanan, dia menjadi was was dengan cepat dia berlari kearah sisi hutan dan bersembunyi dipohon besar itu, menunggu mobil itu lewat, Youra takut. Takut itu adalah mobil yang membawa Vlark kembali, karna jalan ini hanya satu jalur yaitu menuju ke rumah kastil yang mengurung Youra.
Mobil itu melaju, semakin dekat dengan lokasi Youra, youra sedikit menunjukan kepalanya disela sela mobil itu, matanya menyerit saat melihat seorang pria berwarna rambut putih serta berkaca mata duduk dikursi penumpang. Youra tak tau siapa itu, dia terus bersembunyi dibalik pohon.
Mobil itu terus melaju, melewati Youra begitu saja, dia menghela nafas lega. Setelah beberapa saat melihat pandangannya tak melihat mobil itu lagi, dia melanjutkan pelariannya kembali.
Sementara didalam mobil itu, seorang pria berwarna rambut putih duduk dikursi penumpang memicingkan matanya keluar jendela, dia melihat kearah pepohonan disisinya, lalu bernafas gusar entah kenapa perasaannya tidak enak.
"Kau yakin tentang itu tuan?" Seorang pria berkata dikursi pengemudi, dia melihat kearah spion untuk melihat orang dibelakangnya.
"Berhenti membicarakan ini, sudah saya katakan berapa kali." Pria berambut putih itu bersuara tanpa menatap kearah depan.
"Maaf- tetapi seperti yang tuan tau, mungkin tuan akan sege-"
"Saya bilang berhenti." Ucapan sopir yang mengendarai kendaraan langsung menghentikan ucapannya mendengar suara yang ditekan seperti itu. Dia berdehem kemudian fokus pada perjalanannya didepan.
"Cepatlah sampai, aku ingin segera beristirahat." Mutlak pria berambut putih itu, dia menyandarkan tubuhnya kekursi mobil dan memijat pelipisnya.
"Baik."
Mobil itu melaju dengan kencang, melewati pepohonan tinggi disekeliling jalan dan mencapai tujuan akhirnya, yaitu rumah kastil milik Vlark. Entah siapa itu mungkin tamu Vlark?
***
Sekarang sudah pukul 18.30, Vlark telah selesai mengerjakan pekerjaannya. Dia memasakkan sesuatu untuk Youra karna telah membuat boneka kecilnya menunggu dikamar miliknya, dia menarik senyum saat masakan itu ditaruh dinampan dia membawa nampan itu dan berjalan kearah kamar miliknya.
Ceklek
Suara kunci ruangan miliknya terbuka, dia membuka pintu dan mengadahkan pandangannya pada ranjang miliknya, dia menarik senyumnya saat melihat seseorang sedang tidur dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya, dia mendekat dengan nampan ditangannya.
"Youra, aku kembali." Vlark menaruh nampan itu disisi meja ranjang miliknya, dia duduk disisi ranjang sambil menatap kearah Youra dengan lembut.
Dahi Vlark berkerut tidak merasakan berat sama sekali disisi Youra yang sedang tertidur, dia menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya dengan cepat, matanya membelalak melihat tumpukan bantal dan guling yang disusun rapih sehingga membentuk postur tubuh manusia.
Vlark mengeram marah, dia meremas bantal itu dengan kuat hingga buku buku jarinya muncul dia dengan kasar bangkit dan melempar kuat bantal itu ke sisi.
"Youra dimana kau? Jangan bermain main." Suara Vlark penuh amarah, matanya memicing keseluruh ruangan dan tak menemukan gadis itu dia manapun.
"YOURA!" Vlark membanting nampan itu dengan kasar nafas dia dipenuhi udara kemarahan dan matanya menatap tajam kearah manapun dia melihat.
Mata Vlark tertuju pada jendela yang sedikit terbuka, dia mendekat kearah sana dan mendorong jendela itu, Terbuka! Dia mengeram marah dia tau kemana Youra sekarang, dia lupa mengunci pintu jendela miliknya.
Tangan Vlark yang terkepal itu dengan kuat dia menunju kearah depan, meninju jendelanya dengan sekuat tenaga hingga membuat darah mengalir disekujur buku buku jari miliknya.
"Kau benar benar membuatku marah kau tau?" Suara Vlark kini sangat berat saking marahnya dia, dia menatap tajam kearah depan.
"Kau pikir kau bisa berlari dariku? Kau hanya mainanku, kau hanya bonekaku." Sudut bibir Vlark tertarik keatas, menggambarkan seringai mengerikan diwajahnya. Dia memukul jendela sekali lagi.
"Larilah, larilah dengan kaki boneka lemah milikmu. Kau tak akan bisa lari jauh, aku pemilik hutan ini."
Suara tawa menggelegar keseluruh ruangan, tawa itu terdengar sangat mengerikan, terdengar seperti meremehkan dan menertawakan sesuatu yang lemah dihapannya, Vlark berbalik, mata menyipit dan bibirnya membentuk seringai buas, dia berjalan keluar.
Melihat tuannya keluar dengan ekspresi aneh diwajahnya Vivian menatap kearah sana, dia merasa aneh, terasa bahwa tuannya sedang dalam mood yang sangat baik.
"Vivian." Vlark bersuara tanpa mengalihkan pandangannya.
"Ya tuanku?" Vivian segera berdiri dia menunggu apa yang akan dikatakan selanjutnya oleh Vlark.
"Naik kelantai paling atas, siapkan ruang rahasia penyiksaanku."
Sontak mata Vivian membelalak, dia tak percaya apakah tuannya akan membunuh seseorang lagi? Tetapi ruangan itu hanya digunakan untuk orang yang paling tuan benci didalam hidupnya, dia hanya mengangguk kemudian segera memenyiapkan sesuai perintah tuannya.
Vlark duduk di kursi, dia tersenyum sinis kearah depan tatapannya kosong dia mengira ngira kemana Youra akan pergi, karna bagaimanapun dia tau seluruh isi hutan ini dan apa isi didalammya.
"Oh, aku yakin kau akan kesana bonekaku.." Vlark berkata sambil menampung pipinya dengan sebelah tangannya, dia mengigit bibirnya merasakan perasaan obsesi yang tinggi.
"Tunggu disana, aku akan segera menjemputmu." Setelah mengatakan itu Vlark tak bisa menahan tawanya lagi, perasaan puas menjalar keseluruh tubuhnya entah kenapa melihat Youra yang melarikan diri nya ini membuatnya senang dia sangat menikmati ini.
***
Youra, gadis itu sedang bersandar dipohon sekarang, kakinya lemas dadanya naik turun karna kelelahan dan tubuhnya bergetar saking lelahnya dia sekarang. Dia mengadahkan pandangannya keatas melihat pohon pohon tinggi itu suasana semakin gelap, malam sudah tiba dia menundukan kepalanya dan menangis.
"Tuhan.. tolong aku, kumohon tolong aku.. aku harus kemana sekarang." Suara Youra sangat lemah dan bergetar dia memeluk lututnya sendiri.
Sudah sekitar 4 KM dia berlari dan belum menemukan pemukiman warga sedikitpun, dia menangis, dia memutuskan untuk beristirahat sejak berjam jam dia berlari tanpa henti.
Youra mengadahkan pandangannya saat merasakan hawa dingin menempa kepalanya dia memejamkan matanya merasakan hujan mulai turun, ingatan hujan ini, ini mengingatkan dia pada hari hari dimana setiap turun hujan dia dan keluarganya akan berkumpul dan memakan sup hangat khusus yang dibuat oleh ibunya, dia kembali menangis mengingat masa masa itu.
"Youra~"
-
VOTEE YAA!
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovesick Assassin
RomansaBagaimana rasanya melihat seluruh keluargamu di bunuh? Tepat didepanmu? Ya, ini yang dirasakan oleh Youra gadis berusia 21 Tahun yang bernasib malang melihat keluarganya dibunuh, menyisakan dirinya sendiri. - "Kau sudah selesai berlari, bonekaku?" S...