#26: Dirty talk

3.6K 127 2
                                    

Setelah kejadian disore hari tadi, Vlark dan Rue kini mereka sedang berada dikamar mandi yang letaknya sisi kamar milik Vlark, sedangkan Youra gadis itu berada dikamar mandi yang letaknya didalam kamar milik Vlark, bukan kamar utama yang dipenuhi ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah kejadian disore hari tadi, Vlark dan Rue kini mereka sedang berada dikamar mandi yang letaknya sisi kamar milik Vlark, sedangkan Youra gadis itu berada dikamar mandi yang letaknya didalam kamar milik Vlark, bukan kamar utama yang dipenuhi dengan lukisan serta interior yang mewah, tetapi dikamar Vlark yang satu lagi. Tempat dimana dia sering melukis dan meletakan alat lukisnya disana.

"Paman bolehkah aku bertanya?" Ujar Rue tiba tiba, rasa takutnya pada Vlark menghilang setelah Vlark mengajaknya pergi mandi bersama.

"Yes boy of course, apa yang ingin kamu tanyakan hm?" Vlark berkata sambil menyabuni tubuh kecil Rue didepannya.

"Tentang paman bilang akan menghukum kakak kecil.. tetapi kakak kecil tidak salah.."

Sebenarnya Rue ragu mengatakan ini, tetapi mengingat bahwa Vlark akan memberi hukuman pada Youra, dia merasa kasihan dan tidak enak, tentu saja hukuman yang dipikirkan Rue adalah semacam mengerjakan soal matematika atau menyapu halaman dan semacamnya.

Vlark tersenyum, dia sedikit mencubit pelan tubuh Rue yang dia sabuni. "Jadi kau mendengarnya hm?"

"Iyaa tentu, jangan hukum kakak kecil paman.. dia tidak salah."

Bibir Vlark menyungging keatas, memperhatikan senyuman licik dan jahilnya.

"Kau tidak perlu khawatir."

"Kakak kecilmu hanya akan kenikmatan jika aku beri hukuman." Ujar Vlark yang membuat Rue menyerutkan keningnya tak mengerti.

"Kenikmatan? Apakah hukuman semacam menghabiskan puluhan Apple Pie?" Tanya Rue polos, dalam pikirannya kenikmatan didunia ini hanya tentang makanan favoritnya yaitu Apple Pie.

Vlark mengulum senyum geli, tangannya bergerak menggelitik pelan tubuh Rue yang ditutupi sabun.

"Mungkin saja."

"Hahahaha paman hentikan ini geli." Rue tidak bisa menahan dirinya ketika Vlark menggelitiki tubuhnya, dia menonjok pelan bahu milik Vlark supaya pria itu menghentikan gelitikan pada perutnya.

"Ini hukuman untukmu karna kau melihat tubuh wanitaku."

"Hahahahaha paman, aku minta maaf- sungguh aku minta maaff!" Rue kesusahan dalam berkata kata perutnya terus digelitiki.

Kekehan kecil pada Vlark mengakhiri gelitikannya pada Rue, Vlark memandang anak kecil dihadapannya yang sudah kelelahan akibat tertawa terus menerus.

"Tenang saja anak nakal, paman tidak akan memberikan hukuman yang menyakiti kakak kecilmu."

Rue memandang Vlark dengan sipitan matanya, nafasnya naik turun dan tangannya bertumpu pada bahu kekar milik Vlark.

"Kakak kecilmu hanya akan berteriak memanggil namaku dengan keras dan merintih penuh kenikmatan." Bisik Vlark tepat pada telinga Rue dalam lelahnya, Rue bingung nafasnya masih naik turun otaknya mencerna apa yang dikatakan pamannya barusan.

Lovesick AssassinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang