3-7 • Pembunuh

20 10 2
                                    

───── ∘•∘❉∘•∘ ─────

"Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)."

- QS. Az Zumar {39} : 53-54

───── ∘•∘❉∘•∘ ─────

"OSIS akan dibubarkan mulai hari ini." Delyon mengumumkan kalimat itu sembari menahan rasa sedih yang membanjiri dadanya.

Rasa kecewa seketika menyelimuti ruangan itu. Mereka semua sudah berpikir akan kemungkinan dibubarkannya organisasi ini setelah kekacauan yang terjadi di minggu lalu. Namun jauh di dalam hati, setelah empat bulan yang begitu berarti, mereka semua sudah merasa begitu betah untuk menjabat sebagai anggota dari keluarga yang besar itu.

Dan walau kericuhan yang terjadi minggu lalu memang begitu parah, namun sebagian besar dari mereka tetap berharap bahwa organisasi itu tetap bisa berdiri. Maka dari itu, pengumuman yang baru saja diucapkan Delyon seolah menjadi hunusan terakhir yang serempak menghunus harapan mereka semua.

Claudia, yang kini ikut berdiri di samping Delyon, inisiatif meneruskan kalimat Delyon untuk meredakan keramaian itu. "Maaf sebelumnya karena semua ini begitu tiba-tiba. Kita cuma gak mau lebih banyak dari kita yang terluka, layaknya hari Jum'at kemarin. Jadi dengan berat hati, kita membubarkan organisasi ini."

Kartika yang berdiri di samping Claudia pun ikut bersuara, "Kami hargai semua yang sudah kita hasilkan selama organisasi ini berdiri, dan kita semua berharap kita tetap menjaga silaturahmi di luar organisasi ini."

Sebelum keributan kembali membanjiri ruangan itu, Delyon pun mencegahnya dengan berkata, "Supaya tertib, jika kalian punya pertanyaan, silahkan berdiri jika kalian punya pertanyaan."

Dengan cepat, lengan seorang siswi sudah terangkat di atas semua kepala yang sedang duduk di ruangan itu. Delyon pun memperbolehkan siswi itu untuk berdiri.

"Maaf sebelumnya, tapi apa ruangan ini tetap boleh dipakai untuk berkumpul, setelah organisasi ini bubar? Karena bagi saya ruangan ini sudah seperti kamar pribadi saya sendiri, di sini saya dapat teman-teman baru, dan saya benar-benar merasa nyaman di sini. Jadi... kalau ternyata ruangan ini tak bisa lagi menjadi tempat saya untuk mencari ketenangan... rasanya sayang sekali."

Kartika menoleh kepada Delyon, dan setelah melihat Delyon memberikan gelengan pelan, Kartika pun menjawab pertanyaan itu dengan berat hati. "Maaf sebelumnya, namun ruangan ini akan kembali dikosongkan, dan semua furnitur dan barang-barangnya akan dikembalikan kepada pemilik aslinya, yaitu Kak Claudia.

"Jadi, sekali lagi, kami berterima kasih kepada kalian semua, terutama kalian yang sudah meninggalkan Aliansi demi bergabung bersama kami di sini. Kami mengapresiasi semua usaha dan kenangan kalian di sini."

Delyon kembali berbicara, kali ini mengucapkan salam penutupnya, "Sampai situ saja rapat terakhir kita kali ini. Jika setelah ini kalian masih mau mengobrol di sini, akan kami persilahkan. Silahkan juga nikmati jamuan yang telah kami sediakan di meja belakang. Dan, silahkan nikmati hari terakhir berdirinya organisasi ini. Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih."

───── ∘•∘❉∘•∘ ─────

Pagi hari telah tiba. Bagi orang lain, ini adalah hari selasa biasa. Tapi bagi Kartika, ini adalah hari pertama bagi dirinya untuk melepas gelar Wakil Ketua OSIS. Jas biru yang selalu ia pakai setiap kali bertugas untuk menjaga gerbang setiap pagi tak lagi ia pakai. Hanya seragam putih-biru polos yang menempel pada tubuhnya. Dan itu terasa begitu janggal bagi dirinya.

DhatriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang