• Chapter 6 •

1.6K 118 0
                                    

• Chapter 6: Hunting Competitions & The Grand Duke's Handkerchief •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 6: Hunting Competitions & The Grand Duke's Handkerchief

*****

Kompetisi berburu yang diadakan setiap dua tahun sekali itu merupakan acara yang ditunggu-tunggu oleh para bangsawan di kekaisaran Calibria. Karena jika wakil keluarga memenangkan kompetisi tersebut maka ia akan mendapatkan hadiah berupa harta kekayaan yang berlimpah dan hadiah istimewa dari kaisar selaku penyelenggara kompetisi berburu.

Kompetisi berburu secara resmi berlangsung selama satu hari penuh, para peserta akan berangkat menuju hutan belantara milik keluarga kekaisaran di pagi hari dan harus kembali lagi di keesokan harinya. Jika ada peserta yang belum kembali, para prajurit kekaisaran yang mengetahui seluk-beluk hutan tersebut akan segera mencarinya.

Adapun ketentuan pemenang dari kompetisi berburu adalah peserta yang membawa hasil buruan berupa binatang buas terbanyak. Selain itu, hewan-hewan berbadan besar meskipun bukan hewan buas bertaring yang berhasil diburu juga memiliki nilai tinggi. Peserta yang berhasil memburu hewan-hewan tersebut dalam jumlah banyak berpotensi untuk menang. Ketentuan lainnya adalah para peserta cukup memenggal kepala hewan-hewan hasil buruan sebagai bukti dan membawanya kembali ke perkemahan.

Terdapat sebuah kebiasaan unik bagi para pemenang kompetisi yang masih lajang, yaitu melamar seseorang di hadapan banyak orang setelah kaisar menganugerahkan hadiah kepada pemenang tersebut. Kebiasaan unik itu sudah mendarah daging hingga terkadang pemenang kompetisi yang masih lajang memilih wanita bangsawan secara random untuk dilamar hingga berakhir dengan penolakan.

28 tahun yang lalu, Duke Alexandria juga melamar wanita pujaan hatinya, yakni putri dari Count Bertha, Josephine, tepat setelah ia memenangkan kompetisi berburu. Cerita tentang betapa romantisnya sang ayah yang tampan, gagah dan pemberani tak lekang oleh waktu, hingga terkadang Lareina agak muak mendengar betapa orang-orang begitu mengagungkan Duke Alexandria, ayahnya itu.

Saat ini, Lareina yang sedang bersiap untuk mengikuti kompetisi tersenyum miris. Ia memang bertekad memenangkan kompetisi berburu, namun Lareina tak yakin. Dari puluhan peserta yang berpartisipasi, 9 diantaranya sering ikut andil dalam perang dan memimpin angkatan militer kekaisaran. Kemampuan Lareina yang merupakan seorang wanita, tentunya hanya remahan biskuit dibandingkan mereka.

Sang ibu dan kakak iparnya ikut mendatangi kompetisi berburu tersebut, berniat untuk menemani Lareina sekaligus memberikan semangat. "Lareina, kompetisi ini tidak mudah, kami tahu kau berambisi untuk menang dan membanggakan keluarga, tetapi kami tidak berharap apapun kecuali keselamatanmu. Pulanglah tanpa segores luka pun, berjanjilah pada kakak."

"Baik, kakak ipar. Tolong doakan aku agar bisa pulang dalam keadaan baik." balas Lareina sembari tersenyum tipis.

Josephine memberikan sebuah botol kaca kecil yang berisi ramuan ke dalam genggaman tangan putri bungsunya, sejujurnya wanita paruh baya itu khawatir terjadi sesuatu pada putrinya, namun ia menyembunyikan kekhawatirannya itu.

Mission to Change Destiny [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang