[WARNING‼️ Sebagian chapter ini tidak diperuntukan untuk pembaca di bawah umur]
• Chapter 16: A Request from The Incarnate God of War •
*****
Kelopak mata yang membengkak itu terbuka kala sinar matahari menerpa dirinya. Wanita bergaun hitam itu seketika terperanjat karena dirinya lagi-lagi terlambat bangun, padahal ia berniat untuk bangun lebih awal pagi ini.
Lareina segera beranjak dari tempat tidur setelah ia merapikannya. Tungkainya itu kemudian berjalan menuju ke pintu. Namun, belum sempat ia membuka pintu, pintu itu dibuka oleh Sang Grand Duke yang telah berpenampilan rapi dengan mengenakan seragam militernya.
Dibelakang pria itu, ada seorang dokter yang tidak ia ketahui namanya serta pelayan pribadinya, Anne. Setelahnya, Lareina memandang Anne dengan geram. Sementara yang dipandangi menggelengkan kepala, ia tidak bisa melawan kehendak tuannya.
"Cepat periksa dia." titah pria otoriter itu kepada si dokter yang menunduk sejak tadi.
"Aku sudah tidak merasakan sakit lagi. Lagipula aku terbiasa merasakan nyeri perut, sakit kepala dan mual ini setiap bulan menjelang datangnya tamu bulanan. Jadi, aku tidak perlu dokter."
Sang Grand Duke mengernyit, "tamu bulanan?"
"Iya, suamiku. Kau pasti mengerti apa maksudku. Setiap wanita mengalaminya setiap bulan, namun ada yang merasakan sakit, ada yang tidak." Lareina duduk di sofa sebelum melanjutkan kata-katanya, "nah, pada kasusku, aku selalu merasakan nyeri hebat setiap kali tamu bulanan itu akan datang. Namun, nyerinya akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu."
"Yang Mulia, jika nyerinya membuat anda tidak mampu untuk melakukan aktivitas apapun, itu adalah sebuah ketidaknormalan. Anda memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, ditakutkan ada suatu kelainan di organ reproduksi anda yang mengakibatkan nyeri hebat setiap menstruasi." jelas dokter wanita tersebut setelah mendengar perkataan Lareina.
"Ugh, tapi aku tidak bisa melakukan pemeriksaan sekarang. Jadwalku padat hari ini, jadi kapan-kapan saja." Lareina beranjak sambil menarik tangan Anne. "Kalau begitu, aku pamit untuk membersihkan diri. Ayo, Anne."
Belum sampai ia mendekati pintu yang terbuka, lengan Lareina yang tak terbungkus kain itu ditarik hingga tubuh kurusnya itu menabrak dada bidang Grand Duke, sang pelaku yang menarik lengannya dengan kencang.
"Keluar." titah pria itu kepada Anne dan si dokter. Kedua orang itu pun segera keluar dari kamar tuannya dengan terburu-buru, tak lupa untuk menutup pintu.
"Apa maksud anda, Yang Mulia? Sudah saya bilang, jadwal saya padat. Saya harus segera bersiap-siap." Lareina berkata tanpa memandang wajah pria itu yang terlampau dekat hingga ia bisa merasakan hembusan nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission to Change Destiny [On Going]
FantasyLareina Alexandria de Fortia merupakan putri Duke Alexandria yang diangkat menjadi selir kaisar saat ia genap berusia 20 tahun. Namun sayang, 12 tahun kemudian, Lareina difitnah meracuni minuman milik kaisar, suaminya sendiri. Padahal itu adalah jeb...