• Chapter 11: A Harvest Festival, A Mysterious Merchant and A Crazy Old Woman •
*****
Perjalanan menuju ibukota Tiego, Mavilla dapat ditempuh selama 2 hari dengan berkuda, bahkan mungkin hanya satu setengah hari jika mereka tidak terlalu lama beristirahat di perjalanan. Sepanjang jalan, mata mereka dimanjakan dengan pemandangan indah hutan tropis dan pemukiman warga yang teratur dan bersih.
Lareina yang baru pertama kali mengunjungi negeri kecil yang makmur tersebut tentu saja terkagum-kagum, bahkan memikirkan kemungkinan di masa depan untuk tinggal menetap di Tiego.
Tiego adalah sebuah kerajaan kecil yang makmur. Wilayahnya mungkin tidak lebih besar dibandingkan Fortia, namun dikarenakan banyaknya ilmuwan yang lahir, sumber daya alam yang melimpah, serta angkatan militer yang memadai, membuat Kerajaan Tiego menjadi salah satu negeri terkuat di benua.
Sebenarnya, berlibur yang dikatakan sang Grand Duke bukan semata-mata berlibur biasa. Pada awalnya, pria itu hanya akan mewakili kaisar untuk membahas kerjasama antar kedua negeri. Namun dikarenakan dua hari lalu ia menikah, Grand Duke berniat untuk memboyong Lareina dalam perjalanan kali ini.
Kedua sejoli itu akan tinggal di paviliun istana raja selama mereka berada di Tiego karena status keduanya yang merupakan tamu kehormatan raja.
Di hari pertama, mereka langsung menemui raja dan ratu untuk memberi salam sekaligus mengobrol santai. Sementara di hari kedua, sang Grand Duke segera membahas kerjasama antar kedua negara dalam rencana proyek pembangunan bendungan sungai Aquaree yang menjadi batas kedua negeri. Bendungan besar tersebut akan dimanfaatkan sebagai irigasi pertanian masyarakat di sekitarnya, dengan harapan sektor pertanian kedua negara menjadi lebih maju.
Sementara itu, di hari ketiga ini mereka akan menghadiri festival panen yang kabarnya akan diadakan selama beberapa hari. Alih-alih menghadiri festival panen di istana, mereka berdua akan menjelajahi ibukota Tiego dan ikut merayakan festival panen diantara keramaian masyarakat yang sedang bersukacita.
"Bagaimana penampilan saya? Apakah sudah terlihat seperti masyarakat biasa?"
Lareina bertanya kepada pria yang sejak tadi menunggunya untuk bersiap-siap, sedangkan yang ditanya segera memindai penampilan wanita itu.
Meski tubuhnya dibalut pakaian rakyat biasa yang ia dapat dari seorang pelayan istana, tetapi aura kebangsawanannya tidak dapat tertutupi, ditambah lagi dengan mata birunya yang mencolok itu.
Mengapa dikatakan mencolok? Hal itu dikarenakan masyarakat Tiego rata-rata memiliki iris coklat, rambut coklat dan kulit kecoklatan. Jadi, sang Grand Duke mengakalinya dengan memakaikan jubah coklat miliknya pada Lareina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission to Change Destiny [On Going]
FantasyLareina Alexandria de Fortia merupakan putri Duke Alexandria yang diangkat menjadi selir kaisar saat ia genap berusia 20 tahun. Namun sayang, 12 tahun kemudian, Lareina difitnah meracuni minuman milik kaisar, suaminya sendiri. Padahal itu adalah jeb...