Part 37 - Kenyataan

2 0 0
                                    

"Lo ga apa-apa?".

"Shh".

Tangan Kinar yang secara tidak sadar menyentuh luka di wajah Arka itu membuat si empu meringis, "Aduh! Sakit ya? Maaf, Ka" ucap Kinar khawatir.

Arka menggeleng sambil menggenggam kedua tangan Kinar, "Gak, gue gak apa-apa" balas Arka, "Lo kenapa, Kin?" tanyanya sambil melihat sekilas tangan Kinar yang sedikit gemetar.

"Gak apa-apa" Kinar langsung menyembunyikan kedua tangannya, "Lo gimana?".

Arka tertawa kecil, "SP 2" jawabnya, "Orang tua gue gak di sini, siapa coba yang mau dateng ke BK besok?".

"Janu?" Kinar juga menanyakan tentang temannya itu.

"Cuma SP 1" jawab Arka, "Lo di gudang ya tadi?".

Kinar mengangguk kecil, "Ada apa lo sama Agnes, Ka?" tanyanya, "Mereka semua bilang lo jahat, ada apa sebenarnya?".

"Dari awal emang mereka semua gak suka sama gue" jawab Arka, "Soal Agnes, dia salah satu orang yang bully gue dulu. Karena sekarang dia gak sama gengnya, salah gue balas perbuatan dia dulu ke gue?".

Kinar menggeleng tidak percaya, "Gak mungkin" ucapnya pelan.

"Gue gak minta lo percaya kok, Kin" ucap Arka, "Gue cuma jawab apa adanya".

Kinar bangkit dari posisi jongkoknya, begitu juga dengan Arka. Keduanya keluar dari bawah tangga, "Gue ke kelas dulu" pamit Kinar.

Arka mengangguk pelan. Kinar berbalik saat baru beberapa langkah menaiki tangga, "Luka lo—".

"Nanti juga sembuh" potong Arka tidak ingin membuat Kinar khawatir, "Minta kiss bye dong".

Kinar tersenyum kecil lalu melayangkan kecupan jauh seperti yang Arka minta kemudian berlari menaiki tangga karena malu saat mendengar pemuda itu tertawa melihat tingkahnya.

Di dalam kelas, sudah ada Mawar yang sedang duduk di bangkunya sambil membaca buku.

"Agnes mana?" tanya Kinar.

"Udahlah, Kin" sahut Mawar tidak menjawab pertanyaan Kinar, "Kasian Agnes, lo marahin terus".

Kinar mengerutkan dahinya, "Gue tanya baik-baik lo, Mawar".

Mawar menghela nafas kecil, "Di UKS" jawabnya.

Kinar kemudian berlalu langsung duduk di bangkunya begitu para siswa mulai kembali masuk ke kelas.

Tiba-tiba saja Kinar merasa sendiri, ia melamun memikirkan segala kejadian tadi yang seperti berlangsung dengan sangat cepat. Pikirannya kacau, semua temannya menjauh, dan Arka membuatnya semakin bingung karena tidak ada pertanyaan darinya yang puas terjawab.

Agnes tidak masuk ke kelas sampai bel pulang sekolah berbunyi. Kinar menghampiri Mawar bermaksud mengajaknya pulang bersama, tapi Mawar berlalu lebih dulu bahkan sebelum Kinar sempat menyentuh pundaknya.

Ada apa dengan mereka? Ada apa dengan hari ini? Dan masih banyak lagi pertanyaan di kepala Kinar yang semakin menjadi. Ia berharap akan ada Kenan di parkiran dan bisa dia ajak berkunjung ke makam Ayahnya.

Awalnya Kinar tersenyum saat melihat Kenan ada di atas motornya, tapi senyumnya memudar begitu Janu datang bersama Agnes.

Terlihat Agnes naik ke motor Janu dan mereka pulang bersama, Kenan hanya melambai singkat lalu memakai helmnya dan bersiap pergi.

Kinar mengurungkan niatnya, ia menuju ke motornya sendiri. Mungkin sore ini dia batal berkunjung ke makam Ayahnya lagi, Kinar memutuskan untuk langsung pulang karena sudah cukup lelah menjalani hari penuh keributan ini.

Cerita KinarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang