Extra Chapter

4 0 0
                                    

"Arlando, Papi dan Mami sibuk bekerja untukmu!"

Arlando membiarkan teriakan Papi teredam pintu. Ia mengambil buku kosong yang terselip di rak buku. Awalnya ia mencoret tak jelas. Lalu, cowok tersebut merangkai kata-kata. Puisi. Arlando mencurahkan isi hatinya melalui puisi. Kekecewaan dan amarahnya terselip di setiap untaian kata yang ia susun. Cowok itu menamainya Blind Spot. Bintik Buta. Bagian di mana orang tuanya tidak melihat Arlando dengan jelas karena sibuk bekerja.

Bagian di mana Arlando tumbuh dengan haus kasih sayang orang tua. Ia iri melihat teman-temannya kadang dijemput orang tua. Ia iri beberapa temannya memiliki tempat untuk saling bercerita, seperti ke saudara atau teman. Arlando mungkin mempunyai teman tetapi hanya sebatas teman, hingga ia bertemu Ivony. Cewek itu sudah memasang wajah jutek sejak awal bertemu. Ia suka Ivony tidak seperti cewek lain. Ivony mungkin tidak akan menyadari kehadiran hidup Arlando kalau cowok itu tidak menganggunya.

Ivony seperti orangtuanya yang tidak memedulikan dirinya. Maka Arlando mengirim puisi buatannya ke koran lokal dan nasonal, berharap orang tuanya akan membaca dan mengerti. Lalu, Arlando juga menganggu Ivony di sekolah. Ia sengaja menumpahkan susu cokelat di buku Ivony. Ia juga meminjam buku cewek itu tanpa bilang supaya Ivony mencarinya.

Berbulan-bulan Arlando sengaja melakukannya. Hingga tulisan puisinya berhasil masuk koran, sayang hanya layak dimuat di koran lokal. Orang tuanya jelas tak akan membaca. Kemudian, Ivony yang jauh dari jangkauan ketika berbeda kelas. Maka Arlando berinisiatif menghadap wali kelas satunya dulu dan ruang Bimbingan Konseling meminta agar bisa pindah kelas bersama Ivony dengan alasan cewek itu yang membuatnya mengerti matematika.

Arlando sadar ia hanya cepat menghafal sehingga lebih bisa menguasai biologi dan sejarah. Namun matematika adalah perhitungan penuh kepastian. Sehingga ia ingin dekat dengan Ivony yang lebih pandai dan tampak menyenangkan untuk diganggu. Puncaknya saat Arlando tak sengaja mendengar ucapan Ivony.

"Kalian tahu sendiri, Arlando tuh semberono banget. Dia pernah bawa bukuku dan lupa mengembalikannya. Terus suka seenaknya ngambil makanan aku. Oh, ya. Kami nggak pernah cocok dalam setiap sudut pandang. Kayaknya dia emang suka cari gara-gara ...."

Kalimat itu tak tuntas tetapi cukup menyadarkan Arlando bahwa ia berhasil menarik perhatian Ivony. Hingga ia mengamati bahwa Ivony sering menguap walau masih pagi, tampak lesu dan lelah. Lalu sering pulang tergesa-gesa seolah ada yang dikerjakan. Ternyata dugaan Arlando benar, Ivony bekerja sambilan. Ketika mendengar cewek itu resign dan sedang membuka lowongan mengajar, Arlando langsung mencari di internet dan merekomendasikannya ke Kinan serta orang tua Kinan. Untunglah jalannya mulus.

"Aku mungkin tidak bisa memberimu uang seperti yang kamu butuhkan tetapi semoga usahaku ini meringankan bebanmu," ujar Arlando berbisik lebih ke diri sendiri saat menguping dengar cerita Ivony ke temannya sudah mendapat pekerjaan baru.

Cara itu juga mendekatkan Arlando ke Ivony. Mereka saling membuka diri dan untuk kali pertama Arlando berani menceritakan masalah keluarganya. Ivony memberi masukan yang langsung Arlando esekusi. Ucapan Ivony benar, komunikasi adalah kunci. Berkat nasihat Ivony, hubungan Arlando dengan keluarganya melunak walau tidak seratus persen, masih perlu pembiasaan komunikasi.

Namun kegembiraan selalu sepaket dengan kemarahaman. Arlando melihat Ivony dekat cowok, cinta masa SMP yang tampak cinta lama bermekaran kembali. Arlando tak suka, cowok itu terlihat lebih tua dari Ivony. Banyak cowok seumuran dengan Ivony yang cocok untuk cewek itu, seperti Arlando.

Mungkin karena perbedaan usia sehingga hubungan mereka stagnan dan syukurlah Ivony mengakhiri keakrabannya dengan cinta masa SMP. Arlando tak ingin membuang waktu lebih lama, ia jujur tentang kejengkelan dan rasa cemburu yang menggerogoti hatinya. Beruntungnya Ivony ternyata juga lebih senang bersama Arlando dibanding Bagas. Hari itu, dada Arlando berdebar tak beraturan. Tidak terburu-buru pacaran karena Arlando mengerti Ivony berusaha fokus memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Namun dengan saling mengungkapkan perasaan dan ternyata perasaan mereka sama saling mengasihi sudah cukup untuk Arlando.

Dulu hidupnya terasa menyedihkantanpa perhatian orang tua. Hanya tertawa depan teman agar menutupi luka dankesepihan. Namun Tuhan mengirimkan seseorang di hidup Arlando untuk mengajaknyapulih secara perlahan. Lubang kesepian itu kini telah hilang dan terisi olehtangki cinta orang tua serta kasih sayang Ivony.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

If I Knew ThenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang