01 • Kirimiya Kayori

35 3 0
                                    

Kayori tidak bisa berhenti bersenandung di kala dia tengah menyiapkan sarapan. Senandung yang sekarang terdengar seperti burung berkicau yang baru saja bertemu seekor elang yang di mana elang tersebut malah memutuskan untuk melindunginya.


Dengan cekatan, tangannya yang memegang spatula mengoseng-oseng aneka jenis kerang, udang, dan kepiting kecil yang sudah dibumbui. Aromanya yang manis dan sedap menjadi pengingat kebahagiaan yang sekarang ini menimpanya. Dengan sigap dia pun menyajikan masakan tumis seafood ini di atas piring dan berjalan dengan santai ke meja makan di mana adiknya tengah menunggu.


「Sarapannya udah siap, Kasumi-chan.」

Senyuman manis di wajah Kayori tidak henti-hentinya pudar setiap kali mengambil suapan dari porsi yang dia ambil. Ada apa gerangan bisa sebahagia itu?


Jawabannya adalah, dia baru saja bermimpi indah bersama Hayase Megumi di alam bawah sadarnya.


Lantunan ucapan Megumi yang berada di mimpinya itu benar-benar menggugah hatinya sampai tidak bisa berpikir jernih lagi. Yang paling menggairahkan, Megumi menyuruhnya tidur di pangkuannya sambil menyuapi Kayori dengan manisan yang begitu melelehkan hati dan perasaan.


「Kayo ... katakan a ...」

Di tengah-tengah pikiran yang tengah membahana mengingat kembali kejadian di alam mimpi, sesendok nasi masuk ke dalam mulut Kayori lalu membuyarkan imajinasinya.


Rasa pedas yang begitu pekat dan membakar lidah langsung mendarat sempura menghanguskan semua harapan yang ada dan mengubahnya menjadi rasa sakit yang merupakan mimpi buruk.


Dengan keadaan panik, Kayori langsung mengambil sekaleng kecil minuman susu dingin di dalam kulkas. Dahaganya langsung mendingin dan tentram kembali di kala air penuh gizi akan kalsium itu membasahi tenggorokannya yang beberapa saat yang lalu terasa berapi-api.


「Kasumi-chan! Kakak ini nggak suka pedas! Kamu ini main suap-suapan aja.」

Sang adik yang terlihat santai menyendoki dirinya sendiri itu seolah tidak peduli dengan apa yang dia lakukan. Kalau diperhatikan lebih baik, sarapannya saat ini sudah dicampur bumbu pedas level iblis yang tidak ada seorang pun di dunia ini bisa memakannya dengan ekspresi santai seperti itu. Bahkan warna air kaldunya saja sudah jadi warna semerah kubangan darah segar yang baru saja dibantai.


「Terus kenapa Neechan buka mulut sambil ngatain a? Kirain mau disuapin sama aku.」

Kayori langsung membeku seketika. Gara-gara menghalu, sekarang dia malah kelihatan seperti orang bodoh. Sebagai orang dewasa di rumah ini, dia harus bisa menahan diri dan bersikap bijak sana.


Meskipun begitu, rasanya sulit menahan godaan Megumi yang kini memenuhi pikirannya itu. Ayolah, Kayori, kamu sudah punya adik yang imut juga. Kenapa harus memikirkan seseorang yang tidak akan pernah bisa kamu genggam sepanjang hidupmu?


「Ahaha ... aku agak sedikit ngantuk tadi ... jangan terlalu dipikirkan. Dan juga, kamu campurin bumbu pedasnya jangan terlalu banyak nanti sakit perut!」


「Aku tau, cuman kesel aja gara-gara kemarin malam.」


Dari rasa kesalnya saja sudah kebal pedas setan sejagat, apalagi kalau lagi meluapkan amarah. Menghancurkan dunia pasti sangat mudah bagi gadis kecil itu.


Setelah acara makan-makan selesai. Mereka pun akhirnya berangkat ke tempat menimba ilmu dan sebagai tempat di mana masa remajanya hidup.


Kayori merasa heran sejak tadi karena Kasumi benar-benar yang terus memeluk tangan kanannya seperti koala.


「Kasumi-chan, sekolahmu bukannya ke arah sana, ya?」


「Aku akan mengantar Kayo-neechan sampai gerbang, baru-baru ini aku dengar banyak orang jahat berkeliaran.」

GL, PARACEMIDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang