07 • Bimbang

9 2 0
                                    

Entah sudah berapa kali Kayori meneguk ludahnya, jantungnya cukup berpacu kencang saat melangkahkan kaki menuju kelas di mana idolanya berada.


Di pangkuannya saat ini, dia tengah memeluk tote bag berisikan sekotak wadah plastik puding kukus susu dengan aneka buah-buahan, mix fruity.


Alasan kenapa dia membuat itu adalah sebagai bayaran permintaan maafnya untuk Kasumi kemarin. Kayori langsung bikin pada saat pagi buta karena jika tidak, dia pasti bakalan kena iket Kasumi selama seminggu.


Dan ya, hasilnya cukup memuaskan. Hanya saja, dia malah membuatnya kebanyakan. Dia pun kepikiran untuk memberikannya pada Megumi yg tengah sakit.


Selain itu, puding kukus susu dengan mix fruit ini bukan sembarang puding. Kandungan gizinya sudah ditakar sedemikian rupa oleh Kayori untuk menghilangkan dampak negatifnya.


Meski kalau makan terlalu banyak tetap berdampak buruk sih.


Selain itu, rasanya yg lembut, hangat dan lumer di mulut pasti membuat hati Megumi senang. Setiap kali membayangkan itu, pikiran Kayori melayang sampai keluar angkasa di kala Megumi mencicipi masakannya ini.


Tapi sekarang, dia baru ingat ada masalah besar di tengah delusi yg begitu membahagiakan ini.


「Ba-bagaimana caraku memberikannya pada Megumi-chan?!」


Hatinya berteriak ketika sampai di kelas tempat Megumi berada. Tanpa pikir panjang ke sana, tubuhnya secara otomatis menyiapkan wadah plastik dan tote bag berwarna pink bergambar untuk nantinya diberikan pada Megumi.


Kayori melirik ke kiri dan ke kanan memastikan tidak ada seorang pun yg mencurigainya. Meski sebenarnya, sedari tadi kelas Megumi memang dipenuhi fans-fansnya. Bahkan, perilaku mereka jauh lebih mencurigakan daripada Kayori yg diam mematung.


Matanya segera mencari sosok yg membuat hatinya riang gembira itu. Sosok gadis berambut hitam panjang elegan dan berkilau akhirnya ditemukan.


Senyuman manis semanis cahaya bulan purnama yg tengah dikelilingi malam yg menakjubkan. Megumi terlihat mengobrol dengan teman sekelasnya.


Berbanding terbalik ketika dia pingsan waktu itu yg bikin Kayori berteriak histeris sewaktu mengantarnya ke UKS, sekarang dia terlihat begitu baik-baik saja dan senyuman yg manis itu bersinar seperti biasanya.


Ada rasa hangat di dada Kayori melihat Megumi begitu. Kalau saja Kayori tidak kebetulan lewat sana kemarin, dia tidak tau nasib apa yg akan menimpa Megumi, idol tercintanya itu.


Namun, di saat yg bersamaan ketika rasa hangat terasa di dadanya, ada rasa sakit yg begitu intens ketika dia hanya bisa melihat Megumi dari kejauhan.


Tanpa sadar, jari jemari Kayori mencengkram kuat tote bagnya.


Dibandingkan orang-orang yg kini bersama Megumi, Kayori bukanlah siapa-siapa. Dia hanya orang biasa yg kebetulan menyukai Megumi, dan bukan satu-satunya yg menyukai Megumi.


Kalau dia masuk ke kelas Megumi lalu memberikan bingkisan ini padanya. Apa Megumi akan menerimanya?


Kayori sendiri baru ingat. Idol dilarang untuk menerima segala hadiah dari orang-orang. Bukan bermaksud apa-apa tapi itu memang ketentuan peridolan zaman sekarang.


Percaya atau tidak, hal ini berdasarkan insiden di masa lalu. Alat pelacak, racun dan sesuatu yg bisa mengancam keselamatan idol. Kayori baru ingat.


Sekarang dia cuman bisa diam sambil menundukkan kepalanya. Padahal dari hatinya yg paling dalam, dia ingin Megumi mencicipi pudingnya sekaligus mendukungnya supaya tetap sehat.

GL, PARACEMIDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang