05 • Psycho Mode

15 3 0
                                    

Entah sudah berapa lama Temari menemani Kayori pulang, sedari tadi atmosfer sekitaran mereka berdua benar-benar terasa mengerikan. Saking ngerinya, rumput, pohon dan serangga pun langsung pada layu dan mati di tempat. Seolah sosok dewa kematian tengah turun ke bumi untuk melenyapkan kehidupan sampai habis tak tersisa.


Temari cuma bisa gemetaran sambil menahan takut ketika Kayori sejak tadi menebarkan aura kematian itu. Wajahnya yg biasa tersenyum secerah mata hari bersinar terang itu sekarang terlihat kosong dan ada banyak sekali aura ungu-kehitaman mengelilinginya.


Kenapa Kayori bisa jadi seperti ini? Apa jangan-jangan pekerjaan yg diberikan Temari padanya beberapa jam yang lalu jadi penyebabnya?!


Dia pun mencoba menatap Kayori tapi langsung dibalas tatapan tajam dengan mata terbuka melotot penuh dendam.


「...?!」


Temari menggidik dan dengan cepat memalingkan mukanya dengan keringat dingin bercucuran di seluruh badannya.


Melihat kondisinya sekarang, Kayori seperti ingin langsung membunuh Temari di tempat. Dia pun segera menengok kiri-kanan untuk mencari orang untuk dimintai tolong, sayangnya hari sudah malam dan sepi tidak bisa dihindari.


「Apa yang harus kulakukan?! Kalau aku diam aja, akan ada kasus pembunuhan anak SMA beberapa saat lagi.」


Temari berteriak histeris dalam hati.


Lebih parahnya, nanti headlinenya mungkin akan berbunyi seperti ini : adik kelas memutilasi kakak kelasnya karena sudah memberikan tugas yang tidak masuk akal.


Membayangkan wajah mengenaskannya terpampang di layar kaca berita tentu membuat rasa ngeri Temari semakin menjadi-jadi. Kalau ortunya sampai tahu kelakuan aslinya di sekolah, dia sudah tidak punya alasan hidup lagi.


Belum lagi selama di rumah, Temari sudah bersikap selayaknya gadis yang anggun dan baik hati. Ala-ala putri bangsawan dari kerajaan lah ya. Jelas, supaya reputasinya di kala diomongin kerabat dan tetangga yg hobi ngegosip sana sini tak tau malu bisa sedikit lebih baik.


Meski sebenarnya, Temari bener-bener mual dengan sikap anggun dan baik hatinya itu. Namun, demi menjaga posisinya sebagai putri sulung di keluarganya, mau tidak mau ya harus seperti itu.


Dan semua reputasi itu akan hancur lebur, pecah berkeping-keping, meleleh, dan rusak di kala nanti Temari masuk berita dan kelakuan aslinya yg dia akui memang busuk juga tersebar ke seluruh penjuru jagat dunia maya maupun dunia nyata.


Ortu Temari pasti akan kecewa berat apalagi kerabat-kerabat dan tetangganya pasti langsung ngegosip yang tidak-tidak ketika proses pemakaman Temari selesai. Temari yakin mereka pasti akan terus membicarakannya tanpa henti sampai dunia kiamat.


Membayangkan sekilas saja sudah membuat Temari menggidik ngeri. Apa pun caranya, dia tidak boleh mati dulu.


Tapi, mau dilihat dari mana pun, sepertinya mustahil untuk menghentikan Kayori. Apa hari ini dia bakalan benar-benar tamat?!


Wakil Ketua OSIS itu pun menyesal karena sudah memanfaatkan adik kelasnya ini dengan semena-mena. Melihatnya sekarang, dia bersumpah tidak akan mengeksploitasi adik kelasnya lagi kalau misalkan dia berenkarnasi lalu menjadi gadis SMA lagi.


「Temari ... senpai.」


Suara yang sangat dingin sedingin suhu es runcing di jurang kematian itu menusuk telinga Temari.


Mata Temari langsung terbuka lebar kemudian kembali menengok Kayori dengan perlahan. Tubuhnya bergetar tidak karuan dan tidak bisa dihentikan.


Langkah kaki mereka berdua berhenti tepat di tengah pemakaman umum menambah atmosfer udara yang dihirupnya menjadi semakin mencengkram.

GL, PARACEMIDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang