02 • Kantin dan Tugas Dadakan

23 3 0
                                    

Langkah Kayori terpoyong-poyong sehabis dihajar pelajaran matematika dan sejarah yang berlangsung kurang lebih empat jam itu. Meski ada kata -jamnya, baginya itu terasa seperti empat abad dengan slow motion di set ke 0.01x percepatan!


Pertama-tama kita mulai dulu dari matematika. Entitas paling dibenci satu planet ini benar-benar menguras otak masa depan penerus generasi yang seharusnya bersemangat menjalani hari.


Sebenarnya para murid di sekolah itu memang agak paham kalau dijelasin terlebih dahulu. Masalahnya adalah, guru-guru yang jadi guru matematika ini, ngasih soal yang berbeda dari contoh dengan penyelesaian yang berbeda pula! Gimana tidak bikin gosong coba isi kepala?


Selanjutnya adalah sejarah. Memang kita ini harus paham sejarah karena itu sangat penting. Seperti ya ... mengenang jasa para pahlawan, tempat bersejarah, kenapa ini begitu, kenapa kok ini begini. Tidak diragukan lagi kalau sejarah itu penting.


Tapi MASALAHNYA! Masih ada di gurunya. Entah gurunya kurang berpengalaman atau hanya nurut buku pelajaran dan tidak kreatif gitu, alhasil monoton sehingga menyebabkan semangat nasionalis langsung luntur seketika.


Kayori sangat ingat jelas satu kelas pada tidur semua mendengar gurunya mengajar bagai dongeng. Bahkan orang yang selalu koar-koar di sosial media pada menderita insomnia saja, langsung ngorok di bangku saat jam sejarah di mulai.


Pada akhirnya, bukannya menumbuhkan semangat nasionalis dan pengenalan akan pentingnya sejarah bagi peradaban yang akan datang, malah jadi ajang terapi obat tidur yang bahkan obat-obat tidur yang dibuatin oleh ilmuan yang belajar ratusan tahun sampai kepalanya botak menghafal rumus kimia atom, hidrogen, paracetamol, sampai xirop buah pun kalah!


Jadi siapa yang salah di sini? Apakah tenaga kerjanya yang kurang kompeten? Atau sebenarnya muridnya saja yang tidak ada semangat belajar berakhir malas kemudian masa depan negara ini terancam?


Kayori membuang segala pikiran liar yang terus bercokol di pikirannya itu. Dia sempat kasihan pada mentri pendidikan yang kayaknya menderita overthinking karena mikirin masalah barusan. Apalagi protes orang yang bisanya cuman bisa menghujat padahal masalahnya kompleks sekompleks nyusun molekul atom yang bahkan tidak bisa disentuh terus kalau salah dikit nanti malah jadi bom atom.


「Untuk sementara lebih baik makan dulu deh.」

Sedetik setelah mengatakan kata terlarang tersebut. Hentakan kaki yang begitu keras menggetarkan satu sekolah langsung terdengar hampir di seluruh penjuru.


Kayori langsung berbalik melihat lautan manusia yang terlihat berlarian dengan mata menyala seperti adegan sprint rasa maraton.


Ekspresi mereka sangat brutal dan berlomba-lomba untuk pergi ke satu titik yang menjadi menjadi spot yang paling diincar saat jam istirahat dimulai.


「KANTEEEEEN!」

「MINGGIR!」


「AWASSSS!」


「LARI CEPAT SEBELUM KEHABISAN!」

Kayori sekarang berlarian di kejar manusia kelaparan ini dengan keringat bercucuran. Posisinya sekarang berada di posisi pertama seperti di film-film yang tengah dikejar zombie. Kalau dia memelankan lari atau berhenti, dipastikan nasibnya akan berakhir seperti kue tempeyek yang sudah terinjak-injak sepatu kw harga obral di pasar selasa.


Dengan sekuat tenaga dan mengeluarkan sedikit kekuatan tersembunyi dalam dirinya entah bagaimana ceritanya, gadis itu pun akhirnya lolos dari maut yang akan mengancamnya setiap hari ini.


Sebenarnya bisa saja gadis itu beli makanan dari luar atau bawa bekal dari rumah. Akan tetapi, hal yang perlu diketahui adalah program makan gratis sepuasnya yg disediakan sekolah adalah kunci untuk hidup hemat dan tentunya juga worth it.

GL, PARACEMIDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang