Part 15 : Sandwich

127 6 0
                                    

"Apapun itu akan saya usahakan untuk membuatmu selalu bahagia walau dengan kekurangan saya, saya tidak berjanji tapi saya berusaha."

_Revan Zefano Radinka_

_HUJAN BERCERITA_


HAPPY READING 🥀
.
.
.
.
.

Bi inem pun menyiapkan bahan bahan yang di suruh Revan, 'sepertinya hanya den Revan yang ramah dirumah ini' pikir bi inem.

"Bi saya akan buat sendiri, tapi bibi bantu instruksikan saya ya" ucap Revan meminta tolong

"Baik den, ini bahannya sudah siap dimeja den" memberitahukan Revan

"Iya, sebentar saya cuci tangan saya dulu" sambil mengayunkan tongkatnya

Setelah Revan mencuci tangan, Revan segera berkutat dengan bahan bahannya dengan instruksi bi inem

"Aww!!" Teriak Revan tiba tiba Saat tangan Revan tak sengaja memegang bagian teflon yang panas

"Aduh... Den Revan biar bibi aja yang panggang ya" ucapnya panik setelah melihat tangan Revan yang memerah

"Gak usah bi, saya gakpapa, ini hampir selesai" tolak Revan segera

Dari arah lain tiba tiba seorang wanita datang

"Buat apa dia bi" tanya yuli dengan sinis

"Oh.. ini nyonya den Revan mau buat sandwich" ucapnya takut

"Revan kamu ngapain sih bikin bi inem repot, pekerjaan dia masih banyak!!" Gertak yuli pada Revan

"Bi, bibi kerja lagi ya, saya sudah selesai kok, terima kasih" sambil memasukkan sandwich itu ke dalam kotak bekal

"Baik den saya permisi dulu" berlalu kebelakang segera mengerjakan pekerjaannya

Lalu Revan pun mengayunkan tongkatnya untuk pergi sambil membawa sandwich nya tanpa menghiraukan ucapan yuli tadi

Yuli yang merasa terabaikan pun marah lalu mencekal tangan Revan, untung sandwich yang Revan buat tadi tidak jatuh

"Berani sekali kamu, mau kemana kamu hah!!" Bentak yuli sambil mencekal tangan Revan

Revan pun langsung menyentakkan tangan yuli

"Bukan urusan anda, dan anda tidak usah marah marah seperti tadi, karna saya tidak pernah merepotkan anda, anda tenang saja" ucap Revan dingin dan menusuk lalu segera berlalu dari sana

Yuli yang mendengar ucapan Revan itu merasa sangat geram, anak itu berani sekali sama dia pikirnya.

Sesampainya Revan diluar rumah

"Den Revan mau kemana?, pak surya antar ya" kata pak suryadi supir keluarga Revan

"Pak surya tidak ikut papa?" Tanya Revan

"Pak surya udah pulang den habis mengantar tuan" ucap pak surya menjawab

"Ayo pak surya antar, aden mau kemana?" Bertanya sekali lagi

Revan hanya terdiam, Revan tidak tau alamat toko bunga gadisnya, kenapa Revan bodoh sekali dia baru ingat sekarang, lalu Revan mengambil ponselnya, tapi revan lupa bahwa dia juga tidak punya kontak gadisnya.

'sial' batin nya kesal, sekarang dia harus kemana?, tapi tiba tiba Revan ingat bahwa dia pertama kali bertemu nayra kan di taman dekat perusahaan papanya, dan Revan ingat saat gadis itu membawanya jaraknya tidak terlalu jauh.

"Emm.. pak, apa ada toko bunga yang dekat dengan perusahaan papa?" Ucap Revan bertanya

"Ada den, ada satu toko bunga yang satu arah dengan perusahaan tuan" ingat pak surya

HUJAN BERCERITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang