Chapter 20| Coming Home

2.6K 373 252
                                    

Seharusnya yang mengantarkan Jennie pulang adalah Chivalry Johnny Dexter. Tapi tahukah kalian siapa pria yang sedang duduk mengemudi di samping Jennie sekarang?

Harvey?

Tentu saja bukan.

Dia adalah Jacob Damian Dimitri, si duda tampan yang memiliki power besar dalam industri kontruksi dan manufaktur. Namun tak sampai di situ, dia juga turut menjalankan bisnis di industri pertambangan yang mencakup ekstraksi mineral dengan fokus utama pengambilan logam mulia seperti emas dan perak. Serta pengambilan pasir silika, kaolin, besi, nikel, timah dan masih banyak lagi hasil bumi lainnya.

"Aku tak suka berhutang budi."

Jennie langsung menohoknya dengan kata-kata seperti itu. Sementara Damian hanya meliriknya sekilas, lalu kemudian menunjukkan senyum tipis.

Hari ini Damian telah membantunya. Insiden kebakaran yang menghanguskan banyak barangnya itu telah membuat para klien marah hingga menuntut Jennie untuk mengembalikan uang yang telah mereka bayarkan. Jennie sendiri tidak masalah dengan hal itu. Toh anggaran perusahaannya masih cukup untuk menutup mulut mereka yang berisik.

Namun ketika Jennie mendengar pengembalian dananya diminta dua kali lipat, Jennie tentu merasa keberatan. Itu namanya perampokan. Jennie saja sudah rugi banyak karena gudang penyimpanannya terbakar, lalu sekarang dia harus mengembalikan uang dengan nominal dua kali lebih besar?

Tadinya Jennie sudah mencoba untuk bernegosiasi dengan mengatakan akan menyiapkan kembali barang-barang  yang mereka pesan sebelumnya. Tapi Jennie butuh waktu setidaknya dua bulan. Selain karena proses pembuatannya lama, bahan-bahan dari setiap material itu juga tak mudah untuk di cari. Bahkan beberapa di antaranya, ada yang harus di import dulu dari luar negeri.

Tapi bukannya mengerti dengan hal itu, mereka malah membuat aturan sendiri. Mereka ingin barang-barang itu di antar dalam waktu satu minggu dengan alasan bahwa pembangunan yang mereka rencanakan harus selesai sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan.

Permasalahan ini pun akhirnya dibawa ke meja rapat bersama para petinggi perusahaan. Dan salah satu di antara mereka memberi saran untuk melibatkan Damian sebagai pihak ketiga karena Damian di rasa mampu mendistribusikan bahan-bahan mentah secara cepat dan berkualitas tanpa harus mengimpor dari negara lain lagi.

Di karenakan ini menyangkut urusan perusahaan, Jennie pun akhirnya menyetujui saran yang diberikan itu. Setelahnya, Damian langsung di panggil untuk datang lalu rapat pun kembali di lanjutkan.

"Itu bukan berhutang budi, Jane. Itu namanya bekerja sama."

"Tapi kau menjual bahan-bahanmu padaku hanya dengan setengah harga. Kau bahkan membuat mereka setuju untuk memberiku waktu tambahan dalam menyelesaikan semuanya. Kau pikir aku rela menerima bantuanmu secara percuma?"

"Jadi kau ingin membalas bantuanku?"

"Ya!"

"Kau yakin bisa?"

"Apa yang tidak aku bisa?"

Mobil yang Damian kendarai pun akhirnya sampai tepat di depan rumah Jennie.

"Kalau begitu, biarkan aku meminta sesuatu." ucap Damian sambil melepaskan seatbelt nya.

"Apa?"

Sambil mendekat diri untuk melepaskan seatbelt Jennie, Damian pun berucap dengan suara setengah berbisik. "Aku memintamu."

Bukannya terkejut atau takut, Jennie malah menyeringai. Lalu kemudian dia mendorong bahu Damian untuk menjauh. "Kecuali itu." ucapnya sebelum keluar dari mobil.

𝐌𝐎𝐌𝐌𝐘 𝐉𝐀𝐍𝐄 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang