ʚ 𝑻𝒉𝒊𝒓𝒕𝒚 ɞ

478 10 2
                                    

HAPPY READING!

───────────────────────

"Apapun tentangmu, di mataku tetap Ell yang sempurna."
━━━Reyyan Devara Aldrich.

🪐🪐🪐

"Ya mungkin tadi pas pulang sekolah pacar lo langsung mampir kesini," ucap Rey tangannya terus mengusap lembut rambut milik gadisnya.

"Iya mungkin, ngomong-ngomong gimana tentang sih Kalea?" tanya Raksa sembari duduk di sofa.

"Ini juga lagi nungguin kabarnya, Sa."

Raksa hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti, "gue balik dulu ya." ucap lelaki itu sembari menjabat tangan ketua geng nya.

Raksa lalu menggendong tubuh Cilla ala bridal style dan mengambil tas sekolah gadisnya, lalu sedikit merapikan rambut Cilla.

"Iya, hati-hati." Jawab Rey seadanya. Namun pandangannya tidak terlepas dari Ell, lelaki itu melihat betapa sempurna nya Raquelle Luvena Devandra di matanya.

"Nanti kalau dah ada kabar tentang cewek itu, gue kabarin juga ke lo."

"Sip-sip, thank you bro."

Setelahnya Raksa langsung keluar dari kamar Ell, kini hanya Rey dan gadisnya yang ada di kamar, tangannya terangkat untuk mengambil tangan mungil milik gadisnya lalu mengecupnya dengan lembut.

"Lo cantik banget, Sayang. Bisa gila gue kalau terus-terusan ngelihat wajah Ell.

"Lo milik gue Ell, hanya milik Reyyan Devara Aldrich." Ucap Rey dengan nada pelannya namun ia benar-benar meng-claim bahwa Ell hanya miliknya seorang.

Gadis itu merasa tidurnya terganggu dan perlahan-lahan membuka matanya, ada seorang lelaki yang menggenggam tangannya ia sepertinya tau dengan tangan lelaki itu.

"Kak Rey?" tanya Ell dengan pelan. Berusaha untuk menarik tangannya yang berada di genggaman Rey, namun tidak bisa karena tenaga Rey yang sangat jauh berbeda dengan tenaga Ell. Ia menarik tangannya karena seperti biasa gadis itu selalu mengusak matanya ketika baru bangun tidur.

Rey yang mendengarnya hanya tersenyum sangat manis di depan Ell, jarang sekali gadis itu melihat Rey tersenyum.

"Kenapa, hm?"

Ell tiba-tiba saja menarik tangannya dari genggaman Rey, lelaki itu yang melihatnya hanya mengangkat alis.

"Sayang? Kenapa?" tanya Rey dengan nada khawatirnya sembari mengelus pucuk kepala Ell.

"Cilla kemana?" tanya Ell berusaha mengalihkan topiknya.

"Tadi dibawa pulang sama pacarnya."

"Lo kenapa, Ell?" lanjut Rey sembari mengusap rambut gadisnya dengan lembut.

"Gak papa."

"Maaf, maafin gue." Seolah-olah peka Rey langsung meminta maaf kepada gadisnya, lelaki itu tau ia lupa mengasih kabar bahkan ia juga tidak mengangkat telfon dari Ell.

"Kenapa minta maaf? Kan kamu gak salah, Kak." Jawab Ell menguji apakah lelaki itu tau letak kesalahannya apa tidak.

"Ya gue salah, gue lupa ngasih kabar ke lo. Terus gue gak ngangkat telfon dari lo, maafin gue."

Possessive Reyyan. (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang