⌗ HAPPY READING! ⌗
──────────────────────
"Mungkin gue harus nunggu lama lagi, buat dapetin hati lo. Tapi selagi hasilnya itu Ell, gue nggak akan nyesal."
━━━Reyyan Devara Aldrich.🪐🪐🪐
Saat sedang nyenyak nya tidur ada suara yang mengganggu tidur Rey, ia mengumpat dengan keras. Karena matanya masih ingin memejam dan pada akhirnya jam weker itu berbunyi lagi.
Kring.., Kring..,
"Ah ganggu banget ni jam, gue masih ngantuk." Sentak Rey dengan mengusap matanya dengan kasar.
"Hah?! Udah jam 05.00 gue belum mandi astaga."
Rey bergegas mengambil handuk lalu pergi ke kamar mandinya, tak butuh waktu lama Rey selesai mandi dan menuju ke ruang makan untuk sarapan pagi bersama Papa Zoe dan Mama Lily.
"Selamat pagi Papa, Mama." Sapa Rey dengan senyum sumringahnya, entah mengapa mood lelaki itu pagi hari sangat baik.
Mama Lily yang melihat anak tunggalnya turun dari tangga hanya terkekeh pelan.
"Selamat pagi, son." Balas Papa Zoe seadanya dengan tetap menatap handphone nya.
"Pagi juga, Sayang." Balas Mama Lily seraya tersenyum manis kearah anak lelaki nya.
"Tumben banget bangun jam segini, ada apa Rey?" tanya Mama Lily keheranan karena memang anaknya sering bangun terlambat.
"Ada deh, Rey nanti mau jemput seseorang."
"Cewek kamu, Rey?" tanya Mama Lily dengan nada yang kepo. Mustahil jika ada yang menaklukkan hati dingin anaknya itu.
"Iya Ma," jawab Rey seadanya dengan senyum sumringah nya.
"Hah?! Kamu beneran udah punya cewek, Rey?!" tanya Mama Lily dengan histeris tidak percaya.
"Sayang, jangan teriak-teriak ini masih pagi." Ujar Papa Zoe dengan nada yang lembut sembari menaruh handphone nya ke meja makan.
"Heheh, maaf Sayang." Ucap Mama Lily dengan senyum manisnya yang memikat Papa Zoe.
Rey yang melihat mamanya histeris hanya menggelengkan kepalanya pelan. 'Kenapa nggak percaya sih, emang dikira gue udah belok apa ya?' tanya Rey dalam hatinya.
"Kamu udah punya pacar beneran, son?" kini giliran Papa Zoe yang bertanya. Sebetulnya lelaki paruh baya itu ingin tahu, tapi kehalang gengsi 'katanya'.
Mama Lily hanya mengangguk butuh jawaban dari anaknya itu, ia masih berpikir bahwa salah dengar.
"Belum jadian sih, Pa. Tapi aku nggak peduli belum jadian atau udah jadian. Intinya dia milik Rey seorang." Ucap Rey dengan nada yang tegas.
"Ah sudah-sudah, kita sarapan dulu. Biar ga telat ya?" ujar Mama Lily seraya mengambil piring.
"Kamu mau makan apa Rey? Biar Mama ambilin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Reyyan. (On Going)
Roman pour AdolescentsGadis yang polos bertemu dengan lelaki yang posesif, gimana ceritanya? Raquelle Luvena Devandra gadis polos yang wajah cantiknya memikat hati semua lelaki. Reyyan Devara Aldrich lelaki yang datang kehidupan Ell dan tiba-tiba mengklaimnya bahwa Ell...