ʚ 𝑺𝒆𝒗𝒆𝒏𝒕𝒆𝒆𝒏 ɞ

312 8 0
                                    

⌗ HAPPY READING! ⌗

─────────────────────

"Harus nyari cowo yang sayangnya lebih dari kita dan tentunya juga nyari yang sayangnya nggak bakal berakhir."
━━━Raquelle Luvena Devandra.

🪐🪐🪐

Rey menggendong tubuh mungil gadisnya dan duduk di sofa markas dengan Ell yang masih di pangkuannya.

"Mau pulang, hm?" tanya Rey seraya mencium pucuk kepala Ell dengan lembut.

Ell mendongakkan kepalanya dan mengerjapkan matanya lucu, ia bingung bukankah sekarang masih jam pelajaran.

"Kita gak balik ke kelas?" Ell berdiri dan duduk di sebelah Rey.

"Nggak, kita langsung pulang aja." Ajak Rey sembari menarik tangan gadisnya untuk keluar.

"Kita bolos, Kak?"

"Gak, nanti gue ijinin ke guru lo."

"Kenapa aku ijin?"

Rey yang gemas langsung menggendong tubuh Ell. "Karena lo sakit, sayang."

"Aku gak sakit kok," elak Ell sembari menggelengkan kepalanya pelan.

"Ohh iya? Tadi kenapa pingsan ya kira-kira," goda Rey seraya mengetuk-etuk pelan kening gadisnya.

"Aku kurang istirahat."

"Hahah, iya deh. Udah kita pulang aja," Rey keluar dari markasnya dan menaruh Ell di sepeda motornya.

"Kak, anterin aku langsung ke rumah aja ya?"

"Kenapa, bocil?"

"Ya nggak papa sih, eh iya susu strawberry aku dimana?" tanya Ell karena gadis itu sempat ingat dengan pesanannya.

"Ini ada di kantong," Rey langsung membuka kantong belanjaannya dan mengambil satu kotak susu strawberry dan mengulurkan nya ke tangan Ell.

"Makasih, cowo tampan."

Rey yang mendengar Ell memanggilnya 'cowo tampan' ia menggigit bibirnya pelan. Padahal lelaki itu sering mendengar kalimat seperti itu dari penggemarnya, tapi kenapa baru salah tingkah jika Ell yang memanggilnya.

'Nggak elit banget gue salting nya kayak gini,' batin Rey dengan menunjukkan down smile nya.

"Iya, bocil gemes."

Ell menghabiskan susu strawberry dan membuangnya ke kantong belanjaan yang khusus untuk sampah.

"Udah habis?" tanya Rey lembut. Sifatnya berubah ketika sedang bersama Ell, entahlah.

"Udah!" pekik Ell kesenangan, kemudian tangan gadis itu mengelus perut ratanya.

"Kenapa perut nya?" tanya Rey yang peka ketika melihat gadisnya yang mengelus-elus perut.

"Gak papa kok."

"Lo laper?"

"Ah? Nggak kok Kak." Elak Ell dengan nada yang terkejut karena Rey bisa menebaknya tepat sasaran.

Rey langsung melihat jam tangannya, dan ternyata sekarang jam 12.15 waktu makan siang.

"Ayo makan siang bareng aja."

"Aku mau makan di rumah aja deh, Kak." Tolak halus Ell seraya menggelengkan kepalanya.

"Gak ada penolakan, sayang." Rey langsung memakaikan helm di kepala Ell, dan memakai helmnya sendiri.

Possessive Reyyan. (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang