ʚ 𝑭𝒊𝒇𝒕𝒆𝒆𝒏 ɞ

350 10 0
                                    

⌗ HAPPY READING! ⌗

─────────────────────

"Sakit ya terlalu berharap sama orang yang hatinya nggak tau buat siapa."
━━━Raquelle Luvena Devandra.

🪐🪐🪐

'Gue tau niat lo sekolah disini apa, Kalea.' Batin Rey dengan tersenyum samar.

Ia tidak bodoh, jelas Rey tau niat Kalea pindah karena ingin membuatnya kembali ke gadis licik itu? Upss mungkin sudah tidak gadis.

Mulai sekarang ia harus menjaga Ell dengan ketat, Rey tidak mau gadisnya terluka karena Kalea yang licik itu.

'Kalea Kalea, lo mau ngelakuin apa lagi sih. Gue punya banyak mata-mata.' Batin Rey lalu dengan sengaja menoleh ke arah Kalea yang kebetulan juga menatapnya.

Dengan pede nya Kalea langsung membenarkan rambut nya itu. "Lo terpukai sama kecantikan gue, ya?" gumam pelan Kalea dengan terus menatap Rey.

Kia yang disebelahnya merasa aneh dengan tingkah laku anak baru itu.

"Kalau bukan karena guru gue ogah-ogah banget Ya Tuhan!" gumam pelan Kia, karena takut suaranya terdengar oleh mak-mak lampir itu.

Kalea memang masih SMA, tetapi ia memakai make up yang seharusnya cocok bagi tante-tante girang.

Jam pelajaran berlalu sangat cepat, dan jam istirahat telah tiba.

Semua siswa-siswi yang ada di sekolah langsung pergi ke kantin, untuk mengisi perutnya. Atau juga ada yang ingin cuci mata dengan melihat most wanted contohnya Rey dan se-geng nya itu.

Tetapi saat ingin keluar dari kelasnya tangan Rey tiba-tiba dicekal seseorang, yang seperti kalian tau seseorang ini ternyata Kalea. Cewe licik ini tidak menyerah mendapatkan hati Rey kembali. "Kenapa?" tanya dingin Rey, dan menatap Kalea dengan tatapan yang datar.

"Emm, kamu mau ke kantin?" basa-basi Kalea sembari menggandeng lengan kekar Rey.

"Nggak usah pegang pegang!" bentak keras Rey, tidak ada yang berani menghentikan lelaki itu. Bahkan banyak siswa-siswi yang melihatnya saja.

"R-rey, maaf." Ucap Kalea, gadis licik itu terkejut dengan bentakan Rey.

Rey mengacuhkan dan berjalan keluar dari kelasnya, sekarang dalam benaknya ia akan pergi ke kelas orang yang ia paling sayang setelah orang tuanya siapa lagi jika bukan Ell.

Tak butuh waktu lama untuk pergi ke kelas MIPA-C karena langkah Rey yang sangat besar itu, ia tidak sengaja melihat Cilla.

"Lo tau Ell, gak?" tanya Rey dengan tatapan tajam nya dan tetap dengan nada dingin.

"Katanya tadi dia mau ke perpustakaan, sih. Nggak tau juga Kak heheh." Jawab Cilla sembari tersenyum tegang.

Rey langsung pergi ke perpustakaan seperti yang dikatakan oleh Cilla, jangan lupakan luka nya tadi pagi. Bahkan darah segarnya sudah mulai kering.

'Aura Kak Rey kok nakutin banget, sih? Tapi kenapa Ell nggak takut ya?' batin Cilla sembari melihat Rey yang sudah menjauh.

Possessive Reyyan. (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang